Doloksanggul - DPRD Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara dinilai kurang serius dengan wabah virus hog cholera yang menyerang dan menyebabkan kematian ternak babi.
Pada rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Tahun Anggaran 2020, Selasa 19 November 2019 di gedung DPRD Humbahas, tak satu pun fraksi dalam pemandangannya menyinggung soal wabah virus tersebut.
Pemandangan umum di DPRD terhadap nota pengantar Bupati Humbahas, disampaikan Fraksi Gerindra, Fraksi Golkar, Fraksi Persatuan Solidaritas, Fraksi Nasdem, Fraksi Hanura dan Fraksi Perjuangan.
Terkait fraksi di DPRD Humbahas tidak memberikan pemandangan umum soal virus hog cholera yang menyerang ternak babi masyarakat Humbahas, Ketua DPRD Ramses Lumbangaol membantah pihaknya tidak peka.
Dia mengaku dewan telah memikirkan langkah-langkah untuk mengatasinya.
Sementara disetop dulu jalur distribusi masuknya babi dari luar daerah
"Untuk langkah antisipasi masalah virus hog cholera, akan dilakukan bersama-sama dengan pihak pemerintah," katanya.
Seiring dengan bergulirnya pembahasan Rancangan APBD Humbahas TA 2020 antara eksekutif dan legislatif, pihaknya kata Ramses, juga mencari solusi mengatasi dampak sosial akibat virus hog cholera.
"Kita cari regulasi yang tepat, apakah memungkinkan akan ada ganti rugi, asal tidak melanggar aturan," sebutnya.
Dia berharap Pemkab Humbahas tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian terkait upaya dan tindakan ke depan.
"Sementara disetop dulu jalur distribusi masuknya babi dari luar daerah. Dinas Peternakan terus mencari vaksin apa yang cocok, seraya terus mencari formula penanganan," tukasnya.
Sementara itu, di kantor Dinas Peternakan Humbahas, tampak baliho imbauan untuk melaporkan kasus virus hog cholera yang menyerang ternak babi masyarakat.[]