Viral Video Wisatawan Malaysia Diadang di Aceh

Sebuah video penghadangan bus pariwisata wisatawan asal Malaysia sempat viral di beberapa akun media sosial di Aceh.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar pertemuan dengan sejumlah pihak untuk meluruskan perihal video viral tersebut.(Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Sebuah video penghadangan bus pariwisata wisatawan asal Malaysia sempat viral di beberapa akun media sosial di Aceh.

Aksi penghadangan berlangsung pada Minggu 28 Juli 2019 sekitar pukul 11.30 WIB di kawasan objek wisata PLTD Kapal Apung, Banda Aceh.

Video diungguh oleh akun Facebook Himpunan Pramuwisata Aceh (HPI) Aceh dengan durasi sekitar 10 menit yang akhirnya tersebar di akun-akun media sosial telah dipotong menjadi 2 menit.

Belakangan, video yang direkam oleh anggota HPI Aceh ini, diklarifikasi oleh Ketua DPD HPI Aceh Zainuddin Johan. Dia memohon maaf atas beredarnya video tersebut.

"Kami meminta maaf jika ada kesalahpahaman atas kejadian seperti yang ada dalam video tersebut," katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat 2 Agustus 2019.

Kata Zainuddin, video itu muncul berawal dari laporan yang masuk ke HPI Kota Banda Aceh bahwa ada rombongan turis Malaysia berjumlah 31 orang tanpa didampingi tour guide.

"Dari laporan yang kita terima ini, akhirnya pengurus HPI Aceh berjumlah 5 orang menemui bus rombongan tersebut untuk memberikan informasi dan bertemu tour leader di Museum Tsunami. Ternyata ketua rombongan dan bus sudah bergerak menuju PLTD Apung," terang Zainuddin.

Masyarakat dan pengguna media sosial tidak langsung menghakimi dengan komentar negatif

Pengurus HPI Aceh akhirnya menuju ke PLTD Apung dan di saat berpapasan dengan bus rombongan, kata Zainuddin, pengurus HPI Aceh langsung mendokumentasikan.

"Jadi tidak ada penghadangan seperti yang tersebar di akun-akun media sosial. Pengurus HPI Aceh dengan santun mendatangi bus rombongan sembari memberi salam dan menyampaikan informasi kepada tour leader agar selama berwisata di Aceh menggunakan pemandu wisata yang resmi dan berkompeten," katanya.

Viralnya video ini membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar pertemuan terbatas dengan sejumlah pihak untuk meluruskan kejadian sebenarnya. Hadir dari DPD HPI Aceh dan pihak tour travel.

Salah seorang pejabat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Suburhan memberikan apresiasi atas klarifikasi dari DPD HPI Aceh terkait video yang viral tersebut.

"Kami sangat mengapresiasi langkah dari DPD HPI Aceh selaku stakerhoder pariwisata dan pihak travel, dalam hal ini akhirnya bisa duduk bersama untuk memberikan informasi yang jelas sehingga tidak bermunculan lagi spekulasi negatif terhadap pariwisata di Aceh," sebut Suburhan.

Pihaknya, kata Suburhan juga mengharapkan masyarakat tidak langsung terpengaruhi dengan sebuah video yang beredar di media sosial tanpa ada klarifikasi.

"Alangkah eloknya saat mendapatkan sebuah informasi baik berupa video atau isu, masyarakat dan pengguna media sosial tidak langsung menghakimi dengan komentar negatif," sebutnya.

Dia menghimbau seluruh stakeholder pariwisata untuk terus menjalin komunikasi dengan sesama stakeholder dalam memajukan pariwisata Aceh.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Faisal, selaku pihak travel yang membawa rombongan wisatawan Malaysia agar adanya komunikasi dan koordinasi antar sesama pelaku wisata.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.