Banda Aceh - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Aceh melonjak tinggi pada Rabu, 5 Agustus 2020. Ada tambahan 43 orang, sehingga total pasien Covid-19 di Tanah Rencong menjadi 483 kasus.
Tambahan itu mengacu data yang di-update di website Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, hingga pukul 16.00 WIB. Data yang ada juga juga menyebutkan, 43 pasien tambahan itu tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
Kota Banda Aceh menjadi daerah penyumbang terbanyak, yakni 22 kasus, disusul Kabupaten Aceh Besar delapan 8 kasus. Kemudian, dari luar daerah bertambah enam kasus, Aceh Selatan bertambah empat kasus. Sementara Aceh Barat, Kota Sabang dan Lhokseumawe masing-masing menambah satu kasus.
Dari 484 pasien, sebanyak 324 orang masih dirawat atau isolasi mandiri, 141 orang sudah sembuh dan 18 orang meninggal dunia. Sedangkan PDP sebanyak 145 orang, rinciannya tujuh orang masih dirawat, 135 orang sudah sembuh dan dibolehkan pulang serta tiga orang meninggal dunia.
Sementara ODP sebanyak 2.355 orang. Dari jumlah ini, 2330 sudah siap menjalani proses pemantauan dan 25 orang dalam proses pemantauan.
Apabila semua OTG Covid-19 dirujuk untuk isolasi di Banda Aceh tidak akan cukup tempat, dan sangat tidak efisien.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Aceh, Saifullah Abdulgani hingga Rabu, 5 Agustus 2020 pukul 17.00 WIB, belum merilis lagi perkembangan kasus Covid-19.
Sebelumnya, Saifullah menuturkan virus corona nyata dan korbannya sudah di depan mata, baik yang sembuh, sedang dirawat, maupun meninggal dunia. Covid-19 bukan hoax dan korbannya dari semua umur dan unsur.
Baca juga:
- Kepsek SLB di Aceh Laporkan 4 Akun Medsos ke Polisi
- Nelayan Aceh Melaut Meski Angin Kencang dan Dilarang
- Catat Jadwal SKB CPNS di Aceh Tamiang
(RICU) dan Poliklinik Penyakit Infeksi (Pinere) RSUZA Banda Aceh, juga sudah penuh.Bahkan, ada puskesmas dan rumah sakit yang terpaksa tutup sementara karena petugasnya terinfeksi virus corona. Ruang perawatan pasien Covid-19 di respiratory intensive care unit (RICU) dan Poliklinik Penyakit Infeksi New Emerging and Reemerging (Pinere) RSUZA Banda Aceh, juga sudah penuh.
"Dan sebagian pasien infeksi virus corona terpaksa dialihkan perawatannya di Asrama Haji, Banda Aceh," kata dia.
Ia berharap kepala daerah di Aceh dapat menyiapkan tempat isolasi OTG positif Covid-19 yang tidak perlu dirawat di rumah sakit. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen dan Gayo Lues.
Disebutkan Saifullah, Pemkab Bireuen memiliki tempat isolasi khusus di Cot Batee Gelungku. Begitu juga Pemkab Gayo Lues yang memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BTK) setempat.
“Apabila semua OTG Covid-19 dirujuk untuk isolasi di Banda Aceh tidak akan cukup tempat, dan sangat tidak efisien,” kata dia. []