Update Corona Aceh, ODP Naik Jadi 1.433, PDP Tetap

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Aceh kembali bertambah, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak masih tetap.
Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani. (Foto: Tagar/Dok Humas Aceh)

Banda Aceh - Juru Bicara Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani mengatakan, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) Aceh kembali bertambah, sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) tidak masih tetap.

Saifullah menyebutkan, berdasarkan data kondisi terakhir dari tim percepatan penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota hingga, Rabu, 15 April 2020, jumlah ODP Aceh sebanyak 1.433 kasus. Terjadi penambahan 22 orang dibandingkan data sebelumnya yakni 1.411 kasus.

“Dari 1.433 jumlah ODP , sebanyak 1.181 orang telah selesai menjalani proses pemantauan, 252 masih dalam pemantauan petugas kesehatan," kata pria yang akrab disapa SAG itu dalam keterangannya.

Sementara, kata SAG, jumlah PDP Aceh tidak bertambah, sampai dengan hari ini masih 58 kasus. 4 orang di antaranya sedang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan provinsi dan di kabupaten/kota se Aceh.

Dari 1.433 jumlah ODP , sebanyak 1.181 orang telah selesai menjalani proses pemantauan, 252 masih dalam pemantauan petugas kesehatan.

"Sedang 53 pasien PDP lainnya telah dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit, dan mereka sudah diizinkan pulang ke rumah masing-masing. Dan 1 orang meninggal dunia," ujarnya.

Kemudian, lanjut SAG, untuk pasien positif Covid-19 Aceh tidak ada penambahan lagi sejauh ini, artinya masih tetap 5 orang. Tetapi, 4 pasien di antaranya sudah sembuh dan telah kembali ke rumahnya. Sedangkan 1 lainnya meninggal dunia Maret lalu.

Dalam kesempatan ini, SAG juga menyampaikan bahwab Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh bersepakat menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona di masyarakat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri mendatang.

SAG menuturkan, kesepakatan tersebut tergambarkan dalam Rapat Koordinasi Forkopimda Aceh dan Forkopimda kabupaten/kota se-Aceh melalui video cofrence, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu 15 April 2020.

SAG menjelaskan, protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 di Aceh, meliputi kerja sama lintas pihak untuk memperketat pemeriksaan di jalur masuk ke Aceh, dengan harapan tidak ada orang ke luar-masuk Aceh untuk sementara waktu.

"Peserta Rakor Covid-19 itu juga sepakat menerapkan pola jarak fisik antarsesama (physical distancing), dan tidak berkumpul (social distancing)," tutur SAG.

Sebelumnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah juga telah mengeluarkan Intruksi Gubernur Aceh tentang sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat dan aparatur sipil negara agar tidak mudik guna menghindari Covid-19. Intruksi Gubernur Aceh itu ditujukan kepada para Bupati/Walikota se-Aceh. []

Berita terkait
DPRA Sebut Banyak Warga Masuk Jalur Tikus ke Aceh
Dewan Perwakilan Rakyat Aceh meminta agar Pemerintah Aceh mencari solusi dari banyaknya jalur tikus di sepanjang pantai timur Aceh.
Akibat Corona, Warga dan ASN Aceh Dilarang Mudik
Warga dan ASN Aceh diimbau untuk mudik ramadan dan lebaran guna menghindari penularan virus corona (Covid-19).
Tradisi Jual Daging Meugang di Aceh Barat Dilarang
Menjelang bulan suci Ramadan 1441 Hijriah, pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Aceh melarang tradisi meugang atau menjual daging sapi/kerbau massal.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina