Upaya Borobudur Antisipasi Penyebaran Virus Corona

Apa saja upaya pengelola Candi Borobudur untuk mewaspadai penularan penyakit yang disebabkan virus corona?
Seorang wisatawan asing dicek suhu tubuhnya di pintu masuk Candi Borobudur sebagai antisipasi penyebaran virus corona. (Foto: Solikhah Ambar Pratiwi)

Magelang - Pengelola Candi Borobudur melakukan sejumlah upaya antisipasi mencegah penyebaran virus corona. Sebab, wisatawan yang berkunjung ke candi Buddha tersebut berasal dari berbagai negara.

Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Emilia Eny Utari mengatakan pihaknya berkomitmen mengedepankan tindakan preventif dalam menghadapi penyakit Covid-19.

"Sesuai dengan arahan Menteri Kesehatan RI bahwa masyarakat tidak perlu khawatir menghadapi virus vorona, yang terpenting jaga imunitas tubuh kita dengan menerapkan pola dan gaya hidup sehat,” kata Emilia lewat siaran pers yang diterima Tagar, Jumat, 6 Maret 2020.

Emilia menyebutkan, ada beberapa langkah yang kini sudah diterapkan di kawasan Candi Borobudur serta seluruh destinasi perusahaan. Di antaranya pengecekan suhu tubuh dengan alat pendeteksi suhu tubuh, penyediaan cairan atau gel pembersih tangan, sosialisasi dalam bentuk standing banner hingga, penyediaan tenaga medis.

TWC tetap membuka dan memberikan pelayanan prima bagi wisatawan.

Untuk pengecekan suhu tubuh, dilakukan di area pembelian tiket atau loket. Sedangkan di lokasi wisata, ada tenaga medis yang ditugaskan untuk melakukan pengecekan kesehatan para wisatawan. Sementara, penyediaan hand sanitizer ada di beberapa titik dalam kawasan destinasi.

"Adapun untuk sosialisasi dalam bentuk standing banner bagi wisatawan tentang cara mengantisipasi dan mengidentifikasi virus corona," tutur Emilia.

Menurutnya, upaya preventif ini dilakukan di seluruh destinasi dan fasilitas yang dikelola oleh TWC, yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, Teater Ramayana Prambanan dan Manohara Resto.

Emilia juga meminta para wisatawan untuk tidak khawatir dengan kondisi saat ini karena destinasi di bawah pengelolaan TWC aman dikunjungi. “TWC tetap membuka dan memberikan pelayanan prima bagi wisatawan," kata dia.

Selain kepada wisatawan, TWC juga akan menggelar sosialisasi kepada masyarakat sekitar demi menjaga kondisi lingkungan kawasan yang bersih dan terhindar dari virus corona. Kegiatan ini bekerjasama dengan perangkat desa serta dinas kesehatan setempat untuk memberikan informasi bagaimana mengindentifikasi dan mencegah penyebaran virus corona sedini mungkin agar masyarakat tidak panik dan lingkungan aman untuk dikunjungi.

“Semoga kondisi kedepan semakin cepat membaik dan segera memulihkan kembali dunia pariwisata nasional dan internasional," ujar Emilia. []

Baca juga: 

Berita terkait
Lima Situs di Magelang Ini Siap Saingi Borobudur
Lima situs baru di Magelang dalam proses monitoring BKB. Situs-situs itu diharapkan mampu memecah konsentrasi kunjungan wisata di Borobudur.
Wisatawan Asing Protes Penutupan Puncak Borobudur
Banyak wisatawan asing protes penutupan kawasan puncak Borobudur. Apa dan bagaimana protesnya?
Ulah Wisatawan yang Bikin Puncak Borobudur Ditutup
Ulah wisatawan bisa mempercepat terjadinya kerusakan Candi Borobudur. Karenanya, bagian puncak ditutup sementara untuk pemantauan struktur candi.