Tumor Sendi Hapus Senyum Manis Bocah di Aceh

Bocah 11 tahun di Kabupaten Abdya, Aceh mengidap tumor sendi sejak 2018 lalu dan tidak bisa mendapatkan perawatan karena faktor ekonomi.
Kepala Dinkes Abdya, Aceh Safliati saat mengunjungi bocah penderita tumor di Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh. (Foto: Tagar/Syamsurijal)

Aceh Barat Daya - Bocah asal Desa Alue Dama, Kecamatan Setia, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, AS 11 tahun, saat ini tidak lagi selincah dan seriang anak pada umumnya.

Bocah imut ini kini hanya bisa terbaring di rumah. Senyum riang dan canda tawanya terhalang oleh tumor sendi yang kian membesar di tangan kirinya. Berasa lemas membuatnya tidak bisa beraktivitas lebih banyak, layaknya anak seumurannya.

Tumor yang baru diketahui pada tahun 2018 ini telah merenggut waktu bermain dan belajarnya jelang memasuki usia remaja selama kurang dari dua tahun terakhir. Penyakit yang dialaminya ini juga membuat AS harus berhenti bersekolah sementara waktu, seraya mengharapkan kesembuhan.

Saat kami bawa ke rumah sakit di Banda Aceh (RSUDZA) di situ baru kami tahu.

Begitulah kondisi AS saat Ketua DPRD kabupaten setempat, Nurdianto bersama beberapa anggota DPRD lainnya dan Kepala Dinas Kesehatan, Safliati, mengunjungi bocah periang ini, Senin 4 Februari 2020.

Mendengar hal tersebut, sejumlah anggota DPRD Abdya bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati mengunjungi AS. Mereka pun tidak bisa menyembunyikan rasa prihatinnya kala terlihat putri dari pasangan Syahril dan Aja ini terbaring lemas. 

Terlihat benjolan besar di tangan kirinya. Sekujur tubuh tertutup oleh kain sarung batik saat itu.

Syahril, bapak AS kepada wakil rakyat ini mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa bengkak di tangan kiri sang anak adalah tumor sendi, terlebih awalnya bengkak itu berukuran kecil. Meski begitu, Syahril tentu khawatir dan membawa putrinya itu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA), pada awal 2018 lalu.

"Saat kami bawa ke rumah sakit di Banda Aceh (RSUDZA) di situ baru kami tahu," kata Syahril.

Kala itu, lanjut pria ini, AS tak langsung mendapat pelayanan medis. Sebab, dokter yang menangani tentang penyakit itu sedang cuti.

"Karena tidak ada dokter dan sempat terkatung-katung, kami memutuskan pulang, kami harus pasrah," ujar Syahril.

Syahril mengungkapkan, sejak saat itu AS, hanya bisa terbaring. Bengkak ditangannya kini semakin membesar. Bukan tidak mau berusaha, faktor ekonomi membuat sang ayah dan ibu hanya mampu mengobati si buah hati dengan obat tradisional.

"Tidak ada biaya. Susan kami obati dengan obat kampung," ujar Syahril.

Melihat kondisi sang anak saat ini, Syahril sangat mengharapkan bantuan dari para dermawan. Dia sangat berharap buah hatinya itu bisa sembuh. AS dirindukan canda tawanya dan kembali bisa bersekolah.

"Tentu kami sangat mengharakan uluran tangan untuk kesembuhan anak kami," ujarnya.

Ketua DPRD Abdya, Nurdianto, setelah mendengar curahan hati ayah AS, meminta kepala Dinas Kesehatan Abdya, Safliati untuk bisa memfasilitasi bocah ini dirujuk ke RSUDZA. Nurdianto tidak kuasa melihat kondisi AS, dia merasa sangat prihatin.

"Sangat memprihatikan, AS butuh perhatian dan kepedulian kita untuk sembuh," kata Nurdianto.

Menurut politisi Partai besutan Susilo Bambang Yudiono ini, jika AS tidak segera dirujuk ke rumah sakit yang lebih layak, maka dikhawatirkan tumor tersebut makin mengganas.

"Kita berharap, setelah kunjungan ini, AS bisa segera dirujuk, dan akan ada saudara-saudara kita yang membantu beliau," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan, Safliati, berjanji akan segara merujuk AS ke RSUDZA untuk mendapatkan pengobatan tumor di tangannya. Dia mengaku pihaknya akan segera merujuk Susan ketika sudah mendapat persetujuan dari orangtuanya.

"Kalau tidak ada persetujuan dari orang tuanya, kita tidak berani. Setelah itu ada, kita langsung merujuknya," ujar Safliati.

Dia mengaku selama ini AS dalam pantauan pihaknya selama ini. Namun, dulu orang tuanya tidak tuntas berobat.

"Kita tunggu kabarnya untuk merujuk kembali. Kita siap segera merujuk kembali," ucapnya. []

Berita terkait
Warga Keluhkan Pasar Abdya Aceh yang Amburadul
Pasar tradisional pusat kota Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh kian semrawut dan sempit
3.326 CPNS Abdya Aceh Gugur
4.179 peserta tes CPNS di Aceh Barat Daya, Aceh hanya 853 yang lulus tahap selanjutnya.
UAS Batal Hadiri Peresmian Masjid Agung Abdya
Ustaz Abdul Somad batal menghadiri peresmian Masjid Agung Abdya dikarenakan jadwal padat dan harus digantikan Ustaz Bakhtiar Nasir.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.