Lhokseumawe – Akibat suhu udara yang mengalami peningkatan dan rendahnya intensitas hujan, menyebabkan tujuh titik panas kembali terpantau di sejumlah wilayah di Provinsi Aceh.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meterologi, Klimatologi dan Geosifikasi (BMKG) Stasiun I Sultan Iskandar Muda Zakaria mengatakan akibat intensitas hujan yang rendah, menyebabkan lahan gambut menjadi kering.
“Akibat keringnya lahan gambut ini, maka sangat mudah menyebabkan terjadinya kebakaran lahan. Bahkan hanya dengan membuang puntung rokok saja bisa menyebabkan terjadinya kebakaran lahan,” ujar Zakaria.
Zakaria menambahkan, masing-masing titik panas itu terpantau di Kecamatan Kejuruan, Kabupaten Aceh Tamiang satu titik, Kecamatan Bebesan dan Linge, Kabupaten Aceh Tenggah satu titik.
Akibat keringnya lahan gambut ini, maka sangat mudah menyebabkan terjadinya kebakaran lahan.
Kemudian di Kecamatan Lawealas, Kabupaten Aceh Tenggara satu titik, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah satu titik, Kecamatan Putribetung dan Terangon, Kabupaten Gayo Lues terdapat dua titik panas.
“Saat ini suhu udara maksimum di Aceh mencapai 33 derajat celsius dan ditambah lagi intensitas hujan yang sangat rendah, sehingg titik panas sangat mudah terjadi karena sejumlah lahan menjadi kering,” tutur Zakaria.
Dirinya mengimbau kepada seluruh masyarkat agar tidak membuka lahan dengan metode membakar, karena bisa menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan bisa terjadinya kabut asap.
“Bagi masyarakat jangan membuka lahan dengan metode membakar, tapi harus dengan menggunakan cara lain agar bisa ramah lingkungan dan terhindar dari kabakaran hutan dan lahan,” kata Zakaria. []
