Tujuh Persoalan Urgen Pilkada 2020 Versi IndecenterS

Jika peruntungan besar seperti Jokowi, bisa menjadi pemimpin nasional atau presiden. Berikut 7 persoalan urgen Pilkada 2020 versi IndocenterS.
Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar balon Wali Kota Solo di Panti Marhen Semarang, Jawa Tengah, Kamis 12 Desember 2019. (Foto: Tagar/Sigit Aulia Firdaus)

Perhelatan demokrasi tingkat lokal akan digelar dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun, suhu politik di daerah sudah semakin bergejolak. Bagaimana tidak? Diketahui pemenang pilkada dapat disebut 'raja kecil', bahkan jika peruntungannya besar seperti Jokowi, bisa menjadi seorang pemimpin nasional atau presiden. Pun demikian setidaknya ada beberapa persoalan di Pilkada 2020 ini.

Pertama, Pilkada 2020 merupakan barometer kekuatan kelompok-kelompok politik yang berambisi menjadi kekuatan politik yang kuat di 2024. Maka tak heran jika Prabowo mendorong habis-habisan kadernya untuk mendukung Gibran Rakabuming. Hal ini tidak bisa dianggap remeh, pertarungan lokal sebelum 2024 rawan konflik baik terselubung, maupun terbuka. Dipastikan tokoh-tokoh yang maju memiliki kans yang militan.

Kedua, dalam hal itu kami Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS), mencoba untuk komunikasi dengan Bawaslu terkait hal ini. Mungkin akhir Februari kami beraudiensi dengan Bawaslu. Bahwa manajemen konflik harus benar-benar efektif dan tepat sasaran. Langkah apa yang harus dilakukan Bawaslu, baik dari segi aturan teknis, pencegahan struktural, dan penindakan yang melibatkan instansi penegak hukum lainnya.

Ketiga, soal aliran dana gelap. Saya menduga di Pilkada 2020 ini perputaran aliran dana sangat besar. Yang diduga dari pencucian uang, proyek-proyek politik, dana structuring, dan aliran dana gelap lain.

Maka tak heran jika Prabowo mendorong habis-habisan kadernya untuk mendukung Gibran Rakabuming.

Keempat, masalah hak pilih. Harus berkualitas DPT, pemilih ganda, pemilih siluman , Karena saat ini data rakyat gampang sekali disalahgunakan, sebagai contoh data untuk pinjaman online. Dan sebagaimana kita ketahui hak pilih ini merupakan elemen fundamental dari kontestasi demokrasi. Maka harus dideteksi sejak dini.

Kelima, di Pilkada 2020 ini akan terjadi fenomena populisme yang diusung oleh pemuda, atau calon kepala daerah yang didukung barisan muda dengan isu nasionalisme-populis. Sementara di sisi lain kelompok-kelompok politik yang status quo masih memiliki massa yang besar, namun saya kira kelompok status quo ini akan tergerus jika tokoh-tokoh muda populis bisa bermain berbeda dalam merebut suara rakyat. Tidak tertutup kemungkinan konflik akan muncul walaupun bersifat laten, dapat menjadi konflik yang menguras energi politik rakyat.

Keenam, partisipasi politik rakyat harus digenjot dari sekarang. Agar rakyat tahu untuk apa mereka memilih, apa itu kecurangan, sehingga partisipasi politik rakyat tidak hanya di bilik suara saja. Rakyat harus sadar politik. Saya kira baik penyelenggara, parpol, pemantau, pemilih ikut bertanggung jawab. Karena partisipasi politik rakyat merupakan kelangsungan hidup bagi demokrasi. Jadi, jangan dianggap enteng. Libatkan semua elemen.

Ketujuh, soal penegakan hukum Pilkada serta perselisihan hasil suara. Mumpung masih ada waktu, bisa sosialisasikan serta diantisipasi, misalnya, pelanggaran dalam kampanye, fungsi Gakumdu dalam perkara pidana. Masalah hak pilih, persoalan administratif, investigasi dana politik yang dicurigai, ajudikasi. Semua personel Bawaslu harus paham dan mengerti, mengingat kewenangan yang dimiliki mereka bukan main-main. Terakhir mungkin soal integritas KPU di daerah saya kira akan cukup ramai komisioner KPU daerah yang diduga melanggar etik dan bermain kotor di Pilkada 2020 ini. Maka harus ada langkah radikal untuk mencegah dan menindaknya.

*Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (IndecenterS)

Baca juga:

Berita terkait
PDIP-PKB Usung Halim-JP di Pilkada Bantul
Koalisi PDIP-PKB hampir pasti mengusung Abdul Halim Muslih - Joko Purnomo dalam Pilkada Bantul 2020. Saat ini tinggal menunggu resminya saja.
Jalur Independen Pilkada Kota Tangsel Masih Kosong
Suhendar bacalon Wali Kota Tangsel jalur independen mengatakan mundur, KPU Tangsel belum menerima pasangan bacalon untuk jalur independen
PDIP Masih Rahasiakan Usungan di Pilkada Surabaya
PDIP masih melakukan pemetaan dan survei untuk menentukan usungan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.