Aceh Selatan - Akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan, Aceh sejak beberapa hari mengakibatkan 18 desa di empat kecamatan terendam banjir.
"Banjir mulai mengenangi perumahan akibat hujan deras sekira pukul 21.00 WIB pada Senin 27 Juli 2020," kata Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Cut Syazalisma, Selasa, 28 Juli 2020 di Aceh Selatan.
Syazalisma mengatakan, adapun rincian rumah warga yang terdampak meliputi di Kecamatan Trumon Tengah tiga desa yang terdampak yakni Desa Teungoh, Desa Pulo Paya dan Desa Ladang Rimba, di Kecamatan Kluet Timur juga tiga desa yakni Desa Lawe Bulu Didi, Desa Lawe Cimanok dan Desa Lawe Sawah, di Kecamatan Kluet Tengah hanya satu desa yakni Desa Siurai-urai.
Data sementara ada empat kecamatan yang berdampak banjir dengan jumlah desa sebanyak 18 desa.
Lanjutnya, di Kecamatan Kota Bahagia pihaknya mencatat ada sebanyak 10 desa yang terendam banjir yakni Desa Alur Dua Mas, Desa Beutong, Desa Bukit Gadeng, Desa Rambong, Desa Gunong Rayek, Desa Gunong Cut, Desa Jambo Keupok, Desa Seuneubok Alur Buloh, Desa Seuneubok Keuranji dan Desa Ujong Tanoh.
"Berarti data sementara ada empat kecamatan yang berdampak banjir dengan jumlah desa sebanyak 18 desa," ujarnya.
Ia menambahkan luapan air setidaknya sudah mengepung permukiman warga diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur Kabupaten Aceh Selatan sejak pukul 16.00 WIB. Akibat dari hujan deras ini, debit air sungai dan drainase permukiman masyarakat naik sehingga mengakibatkan terjadinya banjir. "Selain perumahan warga dikepung banjir, hujan deras ini juga mengakibatkan erosi di beberapa lokasi dalam Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan," sebutnya.
BPBD mencatat, tambahnya, banjir di Kecamatan Trumon Tengah diprediksi akibat saluran penampung air tidak maksimal dan banjir membawa material longsoran batuan dari hulu sehingga mengakibatkan tersumbatnya saluran box culver di Jalan Lintas Tapaktuan - Medan tepatnya di Gampong Teungoh Kecamatan Trumon Tengah.
"Upaya mendesak pembangunan jembatan jalan lintas nasional untuk menggantikan box culver yang tidak maksimal dan reboisasi wilayah hulu untuk mengembalikan fungsi serapan air tanah," sebutnya.
Sementara untuk prediksi luapan air di Kecamatan Kluet Timur, lanjutnya, bertambahnya debit air Sungai Kluet sehingga meluapnya air sungai ke permukiman masyarakat dan terjadi banjir di Kecamatan Kluet Timur dalam 3 Gampong yaitu Gampong Lawe Bulu Didi, Lawe Cimanok, Lawe Sawah.
"Untuk desa ini upaya mendesaknya pembangunan penahan tebing Sungai Kluet Timur dan normalisasi saluran drainase di kawasan pemukiman penduduk," ujarnya.
Tambahnya, di Kecamatan Kota Bahagia banjir terjadi diprediksi akibat meluapnya sungai Bakongan sehingga mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa desa dalam Kecamatan itu dan upaya mendesaknya perkuatan tebing sungai Bakongan dan normalisasi sungai Bakongan.
"Untuk penyebab kejadian erosi di Kecamatan Kluet Tengah itu diprediksi akibat bertambahnya debit air sungai Kluet sehingga mengakibatkan terjadinya erosi di Gampong Siurai-Urai," katanya.
Lanjutnya, adapun upaya yang dilakukan BPBD bersama pihak terkait lainnya saat ini adalah menugaskan personil Damkar-PB BPBD untuk melakukan penanganan awal kejadian banjir, Tim Satgas Damkar-PB melakukan asesment dan pendataaan awal di lokasi kejadian, Tim Satgas Damkar-PB berkoordinasi dengan muspika setempat dan Tim Pusdalops PB mengendalikan Tim Satgas di lapangan serta membuat Laporan terkait kejadian. "Untuk kondisi air saat ini sudah mulai surut di beberapa lokasi kejadian," katanya. []