Tujuan Siswa Victoria Belajar Budaya Indonesia

Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia memilih Yogyakarta sebagai lokasi bagi siswa mereka belajar budaya Indonesia. Ini alasannya
Menteri Pendidikan Victoria, James Merlino usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk memulai Program Victorian Young Leaders di Yogyakarta. (Foto: Tagar/Ratih Keswara)

Yogyakarta - Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia memilih Yogyakarta sebagai lokasi bagi siswa mereka belajar budaya Indonesia. Pemilihan lokasi ini dikarenakan predikat Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Menteri Pendidikan Victoria, James Merlino usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 September 2019. Pertemuan kali ini dilakukan sebagai agenda awal pelaksanaan Program Victorian Young Leaders di Yogyakarta.

“Bisa dikatakan kami memiliki hubungan yang spesial dan cukup strategis dengan Yogyakarta. Kami juga sudah punya MoU, dan kami datang juga untuk membicarakan tentang kerja sama ke depannya. Untuk kali ini, saya sendiri datang karena mendampingi para siswa dari Victoria yang akan belajar budaya Indonesia di Yogyakarta,” ungkapnya.

Merlino mengatakan, untuk Program Victorian Young Leaders di Yogyakarta ini, ia mendampingi 40 siswa berusia sekitar 15 tahun. Mereka akan belajar bahasa Indonesia dan kesenian Jawa di SMA Budi Utama Yogyakarta. Menurutnya, siswa Victoria maupun siswa Indonesia saat ini memiliki kesempatan untuk saling mempelajari sebagai bekal tiap anak sebagai pemimpin masa depan.

Program ini merupakan salah satu fokus utama dalam MoU antara Gubernur DIY dengan Perdana Menteri Victoria yang telah sepakat saling berbagi terkait pendidikan berkualitas. 

"Apalagi memang ada kesamaan antara Yogyakarta dengan Melbourne sebagai ibukota negara bagian Victoria, yakni sebagai Kota Pendidikan,” paparnya.

Merlino pun menegaskan, dengan program pendidikan di Yogyakarta, ia yakin akan banyak pembelajaran yang bisa diterima oleh para siswa sekolah asal Victoria, termasuk nilai budayanya. Program Victorian Young Leaders di Yogyakarta ini sendiri akan berlangsung selama enam minggu.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, kerja sama di bidang pendidikan dengan Negara Bagian Victoria ini sudah sampai pada tahap pertukarana pelajar. Untuk itu, Pemda DIY juga akan segera mendesain program siswa asal DIY juga bisa belajar di Victoria.

“Perjanjian dengan Victoria ini kan juga diperbaharui setiap tahunnya. Jadi nanti akan kami masukkan kesepakatan terkait program-program yang kami inginkan. Selanjutnya, kami ingin tidak hanya di bidang musik dan budaya saja, tapi juga kerja sama bidang lain,” imbuhnya.

Sri Sultan pun berharap, kerja sama bidang pendidikan dan yang lainnya tidak hanya mempererat hubungan antar pemerintahnya saja, tapi juga antar masyarakat. “Sehingga masukan saya, kegiatan di Yogyakarta ini jangan diinapkan di hotel, tapi live in di rumah-rumah penduduk kita, sehingga terjadi dialog budaya dan nilai,” paparnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Golkar Yogyakarta Tak Akui PPG sebagai Organ Resmi
Marzuki Arche Simatupang menganggap PPG bukan organ yang dikenal di tubuh partai berlambang pohon beringin.
Bule Ikut Iuran Bedah Rumah di Yogyakarta
Pelajar asing di SMAN 3 Yogyakarta tampak ceria mengenakan pakaian khas Jawa, menyemarakkan pesta ulang tahun sekolah.
Peran Tionghoa di Yogyakarta yang Terkubur Sejarah
Warga Tionghoa sudah menempati Yogyakarta sejak ratusan tahun silam. Ini sejarahnya
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.