Trimedya dan Sihar Sitorus Lolos ke Senayan

Trimedya Panjaitan dan Sihar Sitorus berpeluang besar menduduki kursi anggota DPR RI.
Trimedya Panjaitan, Kader PDI Perjuangan ketika diwawancarai wartawan di Medan (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Trimedya Panjaitan dan Sihar Sitorus berpeluang besar menduduki kursi anggota DPR RI. Dua Kader PDI Perjuangan ini berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumut II yang terdiri dari 19 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara.

19 daerah itu yakni Kabupaten Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Samosir, Padanglawas, Padanglawas Utara.

Peluang lolosnya dua kursi dari partai bergambar kepala banteng ini dibenarkan oleh Trimedya Panjaitan ketika ditemui wartawan di Medan pada Selasa 23 April 2019 siang.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko, Orang Gila Itu Lolos ke Senayan

"Mudah-mudahan kursi DPR RI saya tidak bergeser kepada yang lain, 80 persen amanlah. Dari Sumut II saya dan Sihar yang mendapatkan kursi (DPR RI)," kata Trimedya.

Trimedya membeberkan tingginya suara PDI Perjuangan dan posisi terbanyak secara nasional dibanding partai lain di Pemilu 2019 tidak terlepas dari konsolidasi partai atau kader Partai PDI Perjuangan. 

"Konsolidasi seluruh Indonesia berjalan dengan baik. Kemudian kelada daerah selaku kader partai juga bekerja dengan baik," kata Trimedya.

Baca juga: Ferdinand dan Faldo, Diisukan Gagal Masuk Senayan

Selain itu, meningkatnya suara PDI Perjuangan pada Pemilu tahun ini tidak terlepas dari kinerja Presiden RI Ir Joko Widodo.

"Pak Jokowi kan Kader PDI Perjuangan, semakin bagus kinerja Pak Jokowi, pasti pengaruh ke partai kita juga. Kualitas secara akumulatif dilakukan," tambahnya. []


Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.