Total Dana Kampanye Prabowo-Sandi Rp 191,5 Miliar, Siapa Penyumbang Terbesar?

BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan penerimaan dana kampanye mencapai Rp 191,5 miliar.
Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. (Foto: Antara/Aprillio Akbar)

Jakarta, (Tagar 30/3/2019) - Hingga Maret 2019, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melaporkan penerimaan dana kampanye mencapai Rp 191,5 miliar.

"Total penerimaan dana kampanye hingga saat ini mencapai Rp 191,5 miliar. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi, baik perorangan maupun kelompok selama hampir tujuh bulan," kata Wakil Bendahara BPN Satrio Dimas, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta, Jumat (29/3), mengutip Kantor Berita Antara.

Ia menambahkan, dari total angka tersebut, pendapatan terbesar berasal dari cawapres Sandiaga Uno, dengan total sumbangan sebesar Rp 116 miliar atau 61 persen dari angka keseluruhan dana kampanye.

Sedangkan Prabowo memberi sumbangan Rp 71,4 miliar atau 34 persen dari total keseluruhan. Sementara Partai Gerindra telah menyumbang sebesar Rp 1,3 miliar.

"Sumbangan terbesar dari Pak Sandi Rp 116 miliar atau 61 persen dan Pak Prabowo Rp 71,4 miliar atau 34 persen. Dari Partai Gerindra sebesar Rp 1,3 miliar, termasuk pendapatan bunga bank saldo rekening berjalan," paparnya.

Baca Juga: Prabowo Menang Pilpres 2019 dan Jadi Presiden, Ini Daftar Menterinya

Tak hanya dari paslon, dana itu juga kata Dimas, berasal dari sumbangan perorangan dan kelompok. Sebesar Rp 598 juta berasal dari dana perorangan dan sumbangan kelompok sebesar Rp 701 juta.

Dimas pun menyebut telah terjadi tren kenaikan sumbangan sekitar Rp 1,3 miliar selama tiga bulan terakhir atau sejak awal Januari 2019.

Dimas juga mengungkapkan, terkait pengeluaran yang mereka lakukan dari dana yang telah dikumpulkan itu. Sebesar Rp 149,6 miliar telah mereka gunakan untuk keperluan kampanye.

Dana tersebut digunakan untuk beberapa pos, misalnya pembelian peralatan Rp 173,3 miliar, bahan kampanye terbuka (kaos, stiker, brosur, dan pamflet) Rp 49,3 miliar, tatap muka Rp 31,6 miliar, dan operasional Rp 15,5 miliar.

BPN juga menggunakan dana yang dihimpun untuk keperluan kegiatan lain-lain, misalnya sosial kemasyarakatakan Rp 11,9 miliar, teritori dan jaringan Rp 18,1 miliar, media center sebesar Rp 5 miliar, operasional posko Rp 3,5 miliar, dan sekretariat Rp 280 juta.

Baca Juga: Fenomena Trump, Bolsonaro dan Dueterte, Akan Terjadi pada Prabowo?

Sementara itu, cawapres 02, Sandiaga mengaku dirinya belum melakukan perhitungan pasti terkait berapa besar harta kekayaan yang dia miliki telah berkurang untuk kampanye ini.

Menurut dia, semua akan dia ketahui setelah melakukan pelaporan LKHPN di akhir masa kampanye bersama Prabowo nanti.

"Belum tahu. Nanti diakhir mau lapor LKHPN, meski tidak wajib tapi kami akan lakukan," kata Sandi. []

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.