Profil Hairul Anas, Ponakan Mahfud MD Saksi Prabowo

Keponakan Mahfud MD jadi saksi persidangan kasus sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi
Saksi Dari Kubu Prabowo-Sandiaga dalam Persidangan di Mahkamah Konstitusi Hairul Anas Suaidi. (Foto: JurnalPatroliNews)

Jakarta - Hairul Anas sedang menjadi pusat perhatian, keponakan dari Mahfud MD itu menjadi salah satu saksi tim Prabowo-Sandiaga Uno dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan sengketa Pilpres 2019. 

Pria lulusan dari Institut Teknologi Bandung itu memberikan kesaksian mengenai kecurangan Pemilu 2019. Meskipun menjadi saksi dari kubu 02, tak membuat hubungan keduanya terganggu. Anas dalam hal ini terlihat menghormati sang pamannya. Dibuktikan dari perkataan sang Paman, Mahfud MD. 

Mahfud MD mengakui keponakannya itu sudah meminta izin untuk menjadi saksi kubu Prabowo-Sandiaga di persidangan MK. 

"Hairul Anas Suaidi itu mau jadi saksi sudah bilang ke saya," ungkap Mahfud di Jakarta Selatan, Rabu, 19 Juni 2019.

Mau jadi saksi, jadi saksi saja, aman. Saya bilang enggak akan ada yang menteror. Kalau anda jadi saksi ada yang meneror bilang ke saya saja.

Menjelang sidang MK, Hairul Anas memposting kalimat di akun Facebook, menunjukkan kekecewaannya terhadap demokrasi di Indonesia sekarang ini. 

Hairul Anas SuaidiKeponakan Mahfud MD, Hairul Anas Suaidi jadi Saksi Tim Prabowo-Sandiaga Dalam Persidangan Sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. (Foto: Facebook/ Hairul Anas Suaidi)

"Pancasila Sila IV menyebutkan bahwa Segala Urusan Rakyat harus dipimpin oleh 'Hikmat Kebijaksanaan', dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Namun, disain demokrasi saat ini telah terjerumus pada sistem suara terbanyak, sehingga risiko kecurangan sangat tinggi dan lebih sulit untuk menjamin akan lahir pemimpin yang memiliki Hikmat Kebijaksanaan. Bagaimana supaya sistem demokrasi tidak mudah dicurangi? Teknologi seharusnya bisa menjawabnya, bukan justru menambah-nambah kerumitan dan memperluas pintu kecurangan," ucap Anas pada Jumat 14 Juni 2019 dalam akun Facebooknya itu.

"Pasti ada Teknologi Tepat Guna untuk Pemilu, murah dan sulit utk dicurangi. Di sidang Bawaslu, sebagian sudah saya ungkap." ujarnya. 

Hairul Anas tidak dikenal saat permasalahan sengketa Pilpres 2019 di MK saja. Sebelumnya, sempat menjadi sorotan publik saat menjadi saksi ahli Badan Pemenangan Prabowo-Sandiaga di Bawaslu, terkait persoalan Situng KPU.

Pria kelahiran Pamekasan itu pernah mengatakan ada keganjilan publikasi Situng KPU, tidak sama dengan real time database, dan tidak berdasarkan data terverifikasi. Sehingga master data tidak konsisten dan terintegrasi. 

"Sekali lagi, hasil Situng harus sama persis dengan Hasil Tabulasi Manual Berjenjang. Ada yg tidak setuju??," ucap dia dalam akun Facebook Hairul Anas Suaidi.

Calon Legislatif dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini juga menciptakan robot IT yang dapat memonitor laman Situng KPU per menit dari data nasional hingga data per TPS. Sehingga dari kinerja Robot ciptaannya itu, dirinya mengetahui dalam penyelenggaraan Pemilu 2019 tersebut diwarnai banyak kecurangan. 

"Inilah yang disebut 'robot tidak ikhlas'. Saya tidak ikhlas Pak Prabowo-Sandi dicuri suaranya, saya tidak ikhlas," kata pria berusia 42 tahun itu. 

Robot ciptaan Hairul Anas ini diklaim menyimpan bukti-bukti halaman KPU dari hasil screen monitoring tampilan situng KPU menit demi menit secara kontinu.

"Screen monitoring, inilah robot yang saya ciptakan. Ini adalah layar KPU yang saya potret dari menit ke menit. Mulai dari halaman nasional sampai halaman TPS," ujar dia. 

Anas yang tergabung di tim IT BPN 02 menganalisa secara ilmiah data-data di Situng KPU dari menit ke menit. Dari analisanya tersebut, dia mengungkapkan adanya kecurangan di Pemilu 2019.

Hairul Anas sempat menjadi CANON ERP/Accounting Project Manager di Optima Infocitra Universal di Brunei Darussalam sejak Desember 2008 hingga Agustus 2009.Dia juga pernah menjadi senior consultant di Qasya Technologies Sdn Bhd Brunei Darussalam selama 2 tahun terhitung Agustus 2006 hingga Agustus 2008.

Di situs KPU, tercatat sebagai caleg DPR dari PBB di Dapil Jatim XI. Dikutip dari situs LinkedIn, Hairul Anas menjabat CEO dari Februari 2009 hingga sekarang. Pada 2009, dia pernah menjabat sebagai Country Manager Indonesia Authority Edumatic Sdn Bhd di Brunei Darussalam.  Namun menjabat dalam posisi itu hanya seumur jagung  terhitung Februari 2009 hingga Februari 2010 saja.

Sebelumnya, Hairul Anas sempat menjadi CANON ERP/Accounting Project Manager di Optima Infocitra Universal di Brunei Darussalam sejak Desember 2008 hingga Agustus 2009.
Dia juga pernah menjadi senior consultant di Qasya Technologies Sdn Bhd Brunei Darussalam selama 2 tahun terhitung Agustus 2006 hingga Agustus 2008.

Pada Agustus 2000 hingga Agustus 2006, selama 6 tahun, dia sempat menjadi software development and infrastructure architect di JII Foundation di Bandung. Selama setahun terhitung sejak Agustus 1999 hingga Agustus 2000, Anas sempat menjadi Training Manager di Jasinfo Electrical Engineering Department ITB.

Di situs KPU, nama Hairul Anas Suaidi juga tercatat sebagai caleg DPR dari PBB di Dapil Jatim XI.  

Baca juga: 

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.