Jakarta - Dalam menindaklanjuti toko yang menjual produk kesehatan palsu, Tokopedia tak segan menggandeng aparat penegak hukum.
Tak hanya itu, Tokopedia juga akan menutup permanen toko penjual produk kesehatan palsu.
"Tidak hanya ditutup tokonya, penjual yang terbukti melanggar bisa dikenakan sanksi sesuai hukum yang berlaku. Kami terus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk memproses penjual-penjual seperti ini," ungkap VP of Legal Tokopedia, Trisula Dewantara.
Tokopedia konsisten berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran, pengiriman, promosi, serta iklan penjualan obat dan makanan di platform Tokopedia.
Ini dilakukan demi memperkuat perlindungan konsumen.
Masyarakat diimbau mempelajari secara seksama review pembeli-pembeli sebelumnya saat ingin bertransaksi.
Pengguna juga bisa mengunjungi Tokopedia Peduli Sehat untuk mendapatkan produk-produk kesehatan yang sudah terkurasi.
Jika sudah melakukan pembelian, namun pesanan yang sampai ternyata tidak sesuai, pengguna Tokopedia bisa melakukan retur produk.
Trisula mengingatkan kepada pengguna jangan klik tombol 'Selesai' jika produk yang diperoleh tidak sesuai atau terindikasi palsu.
Segera laporkan transaksi tersebut dengan klik 'Komplain' dan sertakan bukti seperti foto atau video ketika barang diterima.
"Tim kami akan membantu menindaklanjutinya sesuai prosedur," ungkap Trisula.
Adapun Tokopedia telah menetapkan kebijakan pengendalian harga dan menindak tegas penjual yang memasang harga produk di atas kewajaran.
Aturan ini sejalan pula dengan keputusan Menkes nomor HK.1.7/Menkes/4826 tahun 2021 tentang harga eceran tertinggi (HET) 11 obat yang banyak digunakan selama pandemi.
Tetapi belum lama ini ditemukan salah satu obat ditawarkan dengan harga mahal di platform tersebut, lanjut ke halaman selanjutnya.
Yaitu obat terapi COVID-19 Remdesivir 100mg ditawarkan di salah satu e-commerce populer Tokopedia.
Di situ terlihat bahwa Remdesivir 100mg dijual dengan berbagai macam harga di kisaran Rp3 juta.
Mulai dari Rp3 juta, Rp3,1 juta,hingga yang tertinggi mencapai harga Rp3,7 juta.
Namun, pantauan Nextren saat ini, obat tersebut sudah tidak bisa ditemukan pada Tokopedia. []
Baca juga
- Pemulihan Ekonomi! Tokopedia dan Hippindo Vaksin Ribuan UMKM
- Tokopedia Akan Polisikan Penjual Produk Kesehatan Palsu