Tito Karnavian Kepincut Pemilu Korsel Saat Pandemi

Korsel sukses menggelar pemilu di tengah pandemi Covid-19 dengan partisipasi publik tertinggi selama 28 tahun terakhir. Tito Karnavian jatuh hati.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan keterangan pers usai bertemu dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-Beom di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, 8 Juni 2020. Dalam pertemuan itu, Tito belajar bagaimana Korsel sukses menggelar pemilu di tengah pandemi Covid-19. (Foto: Kemendagri)

Bogor- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepincut dengan pemilihan umum legislatif yang digelar saat pandemi Covid-19 di Korea Selatan. Menurut Mendagri, Pemilu di Korsel pada 15 April 2020 itu tak hanya sukses tapi lebih baik daripada pemilihan pada tahun-tahun sebelumnya.

"Sangat menarik karena semenjak tahun 1992 angka partisipasi (pemilu Korsel tahun ini) tertinggi yaitu 96,6 persen. Pada tahun lalu 58 persen, jadi ini tertinggi semenjak tahun 1992," kata Mendagri Tito Karnavian usai bertemu dengan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-Beom di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin, 8 Juni 2020.

Selain itu, Tito mengapresiasi proses pemilu di Negeri Gingseng lantaran berlangsung dengan aman. Pemerintah Presiden Moon Jae-In berhasil mencegah lahirnya gelombang pagebluk Covid-19 yang dipicu pesta demokrasi.

"Pemilihan berlangsung aman tanpa ada ledakan kasus Covid,” ujarnya.

Oleh karena itu, mantan Kepala Kepolisian Indonesia ini mengundang Dubes Korea Selatan ke kantornya. Selama berdiskusi dengan Dubes, Tito mengaku mendapatkan banyak masukan untuk menyukseskan pemilihan kepala daerah tahun ini di Indonesia.

"Beliau banyak memberikan masukan di antaranya dukungan publik yang sangat tinggi untuk mendapatkan pemerintahan yang efektif," kata Tito.

Beliau banyak memberikan masukan di antaranya dukungan publik yang sangat tinggi untuk mendapatkan pemerintahan yang efektif.

Baca juga:

Nadiem Makarim Dianggap Lelet Sikapi New Normal

Kasus Covid-19 Melonjak, Anies: Jakarta Belum Aman

Tahapan pemilihan di Korea Selatan telah dimulai sejak Januari, Februari dan Maret 2020. Tahapan pemilihan tetap dilakukan meski pada masa itu Korea Selatan menghadapi puncak pandemi Covid-19.

Negeri berpenduduk 51 juta lebih ini kemudian menggelar pemilihan legislatif pada pertengahan April saat jumlah kasus Covid melandai. Dari lima partai peserta pemilihan, Partai Demokrat dan partai koalisinya meraup suara tertinggi dengan mendapatkan 180 dari 300 kursi.

Demokrat sendiri memenangkan 163 kursi, jumlah tertinggi yang diraih partai sejak 1960. Sementara Partai Persatuan Masa Depan bertengger di urutan kedua dengan 103 kursi.

Menurut Tito, Korea Selatan berhasil menerapkan sistem baru dalam pemilihan kali ini. Salah satunya bagaimana Komisi Pemilihan Korea Selatan memberikan akses memilih kepada pasien positif corona.

"Duta Besar Korsel memberikan masukan bagaimana penggunaan alat pelindung bagi petugas untuk melayani pemilih positif, melayani pemilih yang sedang dikarantina dan kemudian jenis-jenis pelindung apa yang dipakai saat pemilihan," kata Mendagri Tito Karnavian.[]

Berita terkait
Anies Izinkan Sektor Ekonomi Beroprasi per Hari Ini
Sektor ekonomi di Jakarta mulai diizinkan beroperasi. Anies Baswedan tetap mengingatkan bahaya pelonggaran usai melonjaknya kasus corona kemarin.
Gereja Katolik Jakarta Mulai Beraktivitas Bulan Juli
Meski Jakarta memasuki masa transisi menuju new normal, Gereja Katolik di DKI enggan terburu-buru menggelar ibadah berjemaah.
PSBB Transisi, Transjakarta Belum Buka Semua Layanan
Transjakarta belum membuka semua layanan angkutannya meski DKI Jakarta memasuki PSBB masa transisi menuju tatanan baru atau new normal.