Tips-tips Menabung bagi Kamu Generasi Cashless

Jika ingin yang lebih konvensional, simpan uang dalam bentuk emas karena harganya yang lumayan stabil dan lebih awet tentunya.
Cashless (Foto:Tagar/Pixels/Pixabay)

Jakarta - Di zaman sekarang ini, teknologi informasi sudah berkembang pesat terutama pada sektor finansial. Misalnya, sebagian besar orang melakukan transaksi dengan cara cashless baik secara transfer, e-wallet, atau kartu kredit. 

Cara pembayaran seperti ini tentunya lebih praktis, sebab seseorang tak harus membawa uang tunai banyak. Akan tetapi, seseorang justru jadi sering belanja tanpa memikirkan uang untuk ditabung. 

Hal ini membuat generasi muda beranggapan dengan cashless menjadi sulit untuk menabung. Padahal menabung adalah hal yang wajib dilakukan untuk masa depan.

Nah, bagi kamu yang termasuk generasi cashless dan merasa sulit untuk menabung, sebaiknya beberapa tips berikut ini.


1. Tentukan Batas Top Up

Supaya tidak boros menggunakan e-wallet atau e-money, ada baiknya kamu membatasi jumlah top up setiap bulannya. Hitung kira-kira berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk ongkos, biaya tol, hingga jajan. Lakukan isi ulang sekali dalam sebulan kemudian sisihkan uangnya untuk tabungan dan kebutuhan lainnya


2. Buat Rekening Terpisah untuk Biaya Operasional dan Tabungan

Agar keuangan aman, ada baiknya membuat dua jenis rekening, seperti yang satu untuk tabungan dan yang satunya lagi untuk operasional. Rekening tabungan ini isinya adalah uang yang harus disimpan dan usahakan jumlahnya tetap setiap bulan. 

Uang dalam rekening tabungan ini nantinya hanya digunakan apabila kamu ingin menyalurkannya kembali ke deposito, tabungan berjangka, atau investasi.

Sementara rekening operasional isinya adalah uang yang disiapkan untuk ongkos, kebutuhan sehari-hari dan bulanan. Uang dalam rekening inilah nantinya yang akan digunakan untuk mengisi ulang e-wallet atau e-money. 

Jumlah uang dalam rekening operasional bisa bervariasi, namun sesuaikan dengan kebutuhan dan sisanya bisa tetap dimasukkan ke rekening tabungan.


3. Buat Tabungan Berjangka

Melalui fasilitas rekening tabungan berjangka biasanya pihak bank akan menarik sejumlah uang secara otomatis dari rekening biasa dan dipindahkan ke dalam rekening tabungan berjangka. 

Nah, uang dalam tabungan berjangka ini akan lebih sulit diambil apabila belum memenuhi waktu yang ditentukan. Hal ini tentu akan memaksa kita untuk menabung dalam jumlah yang telah ditentukan sejak awal buat rekening tiap bulan dan uangnya akan lebih aman dari pemakaian lainnya.


4. Langsung Sisihkan Sebagian untuk Investasi

Mirip dengan poin ketiga, ketika sudah menerima penghasilan langsung sisihkan sebagian untuk investasi. Di zaman digital ini sudah banyak tersedia platform investasi jangka pendek dan jangka panjang. 

Sebagai alternatif, kamu juga bisa melakukan investasi saham atau reksadana untuk jangka panjang. Jika ingin yang lebih konvensional, simpan uang dalam bentuk emas karena harganya yang lumayan stabil dan lebih awet tentunya.


4. Komitmen Menabung

Di era cashless terkadang memang terasa sulit, namun intinya harus tetap dilakukan dengan membagi pos pengeluaran. Beberapa poin di atas juga tidak akan bisa dilakukan tanpa komitmen yang kuat untuk menabung. 

Dengan komitmen yang kuat, kamu akan terpacu untuk menerapkan gaya hidup hemat.

Itulah tips-tips yang bisa kamu praktikan untuk bisa menabung bagi kamu yang seorang generasi cashless.[]


(Ratu Mitha Amelia)

Baca Juga:

Berita terkait
Ini Dia 3 Cara Jitu untuk Menabung dengan Mudah
Dengan begitu banyaknya kebutuhan sehari-hari dan pengeluaran yang diperlukan, rasanya menabung menjadi hal yang semakin sulit dilakukan.
Cara Menabung Emas di Shopee
Dalam hal ini, Shopee berkolaborasi dengan PT Pegadaian (Persero) dan menerbitkan fitur tabungan emasnya.
Cara Menabung Emas di Pegadaian
Cara menabung emas di Pegadaian sangat mudah diterapkan siapa saja, baik pelajar, mahasiswa, maupun karyawan.
0
Pandemi dan Krisis Iklim Tingkatkan Buruh Anak di Dunia
Bencana alam, kelangkaan pangan dan perang memaksa jutaan anak-anak di dunia meninggalkan sekolah untuk bekerja