Tips Mengontrol Pola Makan Sehat untuk Pengidap Diabetes

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Laurentius Aswin mengingatkan pada pasien diabetes harus tetap mengontrol pola makan sehat. Ini penjelasannya.
Ilustrasi Alat Pengukur Gula Darah. (Foto: Pixabay/gMontage)

TAGAR.id, Jakarta - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Laurentius Aswin mengingatkan pada pasien diabetes harus tetap mengontrol pola makan sehat. Ini sangat penting untuk diperhatikan demi menjaga kesehatan tubuh. 

"Sebenarnya pasien diabetes itu bisa makan apa saja, tapi dengan jumlah kalori sesuai dengan kebutuhannya dia, yaitu sesuai dengan berat badan, aktivitas jasmani, jenis kelamin, dan semuanya itu dihitung," kata dr. Laurentius. Aswin melalui channel YouTube Gue Sehat, seperti yang dikutip Tagar, Jumat, 18 September 2020. 

Kata dia, pengidap diabetes mulai harus mengontrol makanan yang mengandung tinggi kalori, gula, dan minuman bersoda. "Jadi sebetulnya pasien diabetes itu tidak perlu diet banget sampai gak makan, tapi dia bisa makan apa saja yang dia mau. Tapi, itu semua harus dihitung dan dia harus tahu berapa porsi dia dari kecukupan kebutuhan kalori yang dia butuhkan," ucap dr.  Laurentius. 

Meski begitu dr. Laurentius menyarankan pasien diabetes tetap menjaga pola makan seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori yang dibutuhkan. "Kita lebih baik makan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dengan jenis yang memang dianjurkan. Misalnya karbohidrat sekian, protein sekian, lemak sekian dengan sayur dan buah," ujarnya. 

Dokter Laurentius menuturkan khusus aturan makan nasi yang dibutuhkan oleh pengidap diabetes juga berbeda-beda karena hal itu bergantung pada ukuran berat dan tinggi badan mereka. 

"Semua kembali dengan kebutuhan kalorinya dia. Kalau memang kebutuhan kalorinya besar, ya kita ikuti sesuai dengan berat badan idealnya dia. Jadi kebutuhan kalori menurut berat badan idealnya yang mau dia capai," tutur dr.  Laurentius.

Jadi mengenai porsi makan nasi khusus pengidap diabetes itu berbeda-beda dan itu bergantung pada berbagai variabel, seperti jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas jasmani, dan kondisi kesehatan orang tersebut. 

"Pada waktu yang berbeda-beda orang yang sama bisa punya kebutuhan kalori yang berbeda, apalagi orangnya berbeda. Jadi, dia bisa berbeda-beda dan itu semua perlu pendampingan dari seorang dokter atau ahli gizi," ucap dr. Laurentius.

Bagi pasien diabetes yang mempunyai berat badan overweight atau gemuk, memang diperlukan upaya untuk menurunkan berat badan tersebut. "Justru pasien-pasien diabetes yang overweight atau gemuk kita memang sengaja mau turunkan berat badan, ada targetnya dan itu dicapai dalam perhitungan kalori menurut berat badan ideal bukan aktual. Jadi berat badan dia harusnya berapa dengan tinggi badan segitu," ujarnya. 

Pasien diabetes yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas, cara seperti ini memang salah satu terapi gizi yang harus dijalankan. "Tentu dalam praktik sehari-harinya, seolah-olah makanan tersebut kurang buat dia karena itu lebih jauh di bawah biasanya dia makan sehari-hari. Tetapi justru itu terapi gizi yang kita berikan pada pasien dengan diabetes yang overweight atau obesitas," tutur dr. Laurentius. []

Baca juga:

Berita terkait
Tanda-tanda Anak Mengidap Diabetes Melitus
Dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon mengatakan penyakit diabetes melitus (DM) tipe 1 dan 2 bisa saja menyerang pada anak.
6 Pemanis Alami Pengganti Gula untuk Cegah Diabetes
Mengganti gula rafinasi (gula pasir) dengan pemanis alami, tentu menjadi solusi yang tepat untuk menghindari penyakit diabetes hingga obesitas.
0
Begini Kata Prabowo Soal Zulhas Bagi-bagi Uang Gocapan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membela Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) terkait viralnya video Zulhas agikan uang Rp 50 ribu.