TAGAR.id, Jakarta - Dokter spesialis anak Lucia Nauli Simbolon mengatakan penyakit diabetes melitus (DM) tipe 1 dan 2 bisa saja menyerang pada anak. Tanda-tanda anak menderita penyakit diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga hampir sama. Sehingga para orang tua juga harus selalu waspada.
"Tanda-tanda diabetes pada anak baik itu tipe 1 atau 2 hampir sama karena kan kadar gulanya berlebihan dalam darah, sehingga dia bisa bertambah gemuk, namun tetap dia haus terus, mau makan terus, kencing terus seperti itu. Itu perlu diwaspadai apakah menderita DM tipe 1 atau DM tipe 2," ucap dr. Lucia Nauli Simbolon melalui channel YouTube Gue Sehat, seperti dikutip Tagar, Selasa 18 Agustus 2020.
Dokter Lucia menuturkan anak yang sudah didiagnosis diabetes melitus harus tetap rutin berkonsultasi dengan dokter. Hal ini dilakukan agar segala komplikasi bisa segera ditangani atau dicegah.
Salah satu komplikasi yang wajib diwaspadai itu hipoglikemia, justru itu berbahaya.
"Kalau anak tersebut sudah didiagnosis diabetes melitus untuk dia sampai ke komplikasinya tentu harus kita kontrol kita awasi, kita cek ulang kadar gulanya, kemudian insulin yang diberikan pada DM tipe 1 atau pun obat-obat DM pada anak DM tipe 2," kata dia.
Menurut dia untuk mencegah timbulnya komplikasi akibat diabetes melitus, pasien harus memperhatikan asupan makanan dan aktivitas yang dikerjakan.
"Biasanya pasien DM itu sudah lebih pinter-pinter, mereka kan punya alat pemeriksaan gula darah sewaktu di tes di jari kemudian dilihat habis makan ini, kemudian suntik ini bagaimana," ujar dokter Lucia.
Kata dr. Lucia, mereka yang didiagnosis diabetes melitus tetap harus melakukan aktivitas asalkan tidak berlebihan. Ini tujuannya untuk menjaga keseimbangan gula darah.
"Salah satu komplikasi yang wajib diwaspadai itu hipoglikemia, justru itu berbahaya. Bila dia berkunang-kunang kemudian ternyata kadar gulanya ngedrop sekali, dia juga harus minum yang manis-manis juga. Jadi untuk asupan makanan dan aktivitas harus sangat diperhatikan," tuturnya. []
Baca juga: