Jakarta - Tak dapat dipungkiri saat ini investasi reksa dana semakin marak diminati oleh semua orang terutama kaum milenial yang banyak terjun ke sana untuk mengumpulkan pundi-pundi uang demi memenuhi kebutuhan.
Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi, mengacu pada Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Dengan demikian, dana yang terdapat di dalam Reksa Dana merupakan dana bersama pemodal yang kemudian dipercayakan pada pihak manajer investasi untuk mengelolanya.
Keuntungan investasi nantinya kana diperoleh lewat pembagian dividen atau bunga yang dibukukan pada NAB (Nilai Aktiva Bersih). Manajer Investasi sendiri akan mendapatkan fee dari persentase yang ditentukan dari nilai aset. Nah, berikut tips investasi reksa dana ala generasi milenial.
1. Memiliki tujuan yang jelas
Dalam berinvestasi reksa dana, Anda perlu memperhatikan untuk apa tujuan dari investasi tersebut. Biasanya, pemula mulai investasi karena ikut-ikutan teman atau orang lain.
Dengan begitu, mereka tidak punya tujuan investasi yang jelas. Bila tidak memiliki tujuan tetap, bisa dipastikan Anda berinvestasi secara tidak konsisten serta cenderung tidak melihat pada kondisi dan kemampuan diri.
2. Mulailah dengan nominal kecil
Cara memulai investasi reksa dana sebaiknya dimulai dari nominal yang kecil terlebih dahulu. Terlebih lagi jika baru pertama kali dan belum memiliki bekal cukup.
- Baca Juga: Cara Meminimalisir Potensi Kerugian Investasi Reksa Dana
- Baca Juga: Dear Milenial, Ini 6 Cara Investasi di Reksadana
Dengan memulai dari nominal terkecil, Anda dimudahkan dalam mencoba jenis investasi yang tepat. Tak hanya itu saja, nominal yang kecil juga akan menghindarkan Anda dari kerugian besar di saat harga reksa dana anjlok dan kondisi pasar sedang tidak menentu atau tidak stabil.
3. Pertimbangkan inflasi
Selain memperhatikan tujuan, penting pula untuk mengetahui risiko dari investasi reksa dana. Salah satunya adalah dampak inflasi. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi apabila terdapat kenaikan harga pada target investasi.
Jelas, jika hal itu terjadi, biaya setoran investasi akan membengkak. Meski jumlahnya terkadang tidak besar, kenaikan yang terjadi terus menerus akan berdampak pada performa reksa dana.
4. Jadwal investasi yang rutin
Keempat cara di atas akan lebih baik apabila dibarengi dengan komitmen yang tinggi untuk investasi reksa dana. Pasalnya, investasi ini tidak hanya sekadar untuk mencoba-coba saja, melainkan untuk bekal di masa depan. Komitmen di sini di antaranya Anda menyetor sejumlah dana dengan rutin untuk investasi reksa dana. []