Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan harga tiket untuk nonton even motocross MXGP 2019 dibandrol dengan harga terendah Rp 25 ribu. Penurunan harga tiket ini sekaligus penegasan MXGP digelar di Sirkuit Bukit Semarang Baru (BSB) Mijen, Semarang, Jawa Tengah, pada 14 hingga 16 Juli 2019.
“Jadi, kalau kemarin tiketnya mahal, kami beri masukan, ya diturunkan lah. Supaya terjangkau sama masyarakat banyak. Yang punya duit banyak bisa beli tiket yang mahal, yang duitnya pas-pasan beli tiket sesuai dengan harapan dan kemampuan,” beber Hendrar Prihadi kepada Tagar Sabtu 29 Juni 2019.
Harga tiket dibagi dalam sejumlah kelas, VIP seharga Rp 1,5 juta, ada juga yang seharga Rp 1 juta dan Rp 750 ribu. Dan khusus festival dipatok sebesar Rp 25 ribu.
"Saya sebelumnya punya ide untuk digratiskan. Tapi soal tiket gratis ini bukan masalah gratis atau tidak. Tapi kalau free, yang datang nanti akan keluar masuk ke sirkuit, ini akan sangat bahaya. Jadi tetap kami kasih harga antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribuan,” beber Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini.
Baca lainnya: Belanja di Semarang, Beli Cabai Bawa Pulang Mobil
Sebelumnya even motocross kasta tertinggi dunia ini sempat dikabarkan batal dihelat di Semarang lantaran diduga tidak jelas laporan dari panitia lokal atas peyelenggaraan even sama di tahun sebelumnya. Menyikapi hal itu Hendi menegaskan tidak ada persoalan di laporan kegiatan di MXGP 2018
“Nggak bermasalah. Kami menyelenggarakan sesuai ketentuan hukum yang ada, sesuai azas. Kami berkeinginan untuk membuat Kota Semarang lebih baik, lebih dikenal masyarakat, orang datang ke Semarang untuk melihat event-event yang menarik,” terang dia.
Bagi Hendi, seorang pemimpin harus punya terobosan program untuk memajukan wilayahnya. “Jadi terobosan ini bukan murni kepentingan saya pribadi, tapi murni untuk kota ini. Kalau ada pihak-pihak merasa penyelenggaraan tidak sesuai harapan mereka, mari berdiskusi dengan kami. Tidak kemudian yang melemparkan opini yang membuat citra kota penuh dengan cerita tidak baik. Saya rasa ini perlu diluruskan,” sebutnya.
Baca lainnya: Rela Antre Sejak Subuh Demi Verifikasi PPDB Semarang
Ditambahkan, justru tantangan terberat saat ini adalah mepetnya waktu untuk persiapan MXGP. Hanya ada waktu tiga pekan bagi Pemkot Semarang beserta Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat dan Youth Center.
“Kemarin cukup lama berpolemik pada hal-hal yang nggak jelas. Tapi alhamdulillah, kami sudah melakukan MoU, tiga minggu harus dipersiapkan dengan baik. Tapi dari sisi crosser dan lain-lain, tidak ada masalah. Semuanya full tim pabrikan akan datang ke sini,” tutur Hendi.
Wakil Ketua Umum Bidang Olahraga Sepeda Motor Ikatan Motor Indonesia (IMI) Medya Saputra menjamin seluruh persiapan di BSB Mijen rampung dalam tiga pekan sebelum digunakan 14 - 16 Juli 2019. Pengalaman penyelenggaraan pada putaran pertama MXGP Motocross 2018 sangat membantu tim penyelenggara.
Baca Lainnya: Harga Anjlok, Peternak Semarang Bagi 12.500 Ayam Gratis
“Kami jamin 100 persen karena tim-tim dari Youth Stream punya pengalaman. Mulai Rabu kemarin hingga hari H sirkuit tidak boleh diganggu lagi. Kami garap sampai finishing, tak boleh untuk umum, sudah ditutup,” pinta dia.
Medya juga menyatakan harga tiket terendah ditetapkan Rp 25 ribu. Ia juga membenarkan jika digratiskan malah akan membahayakan penonton mengingat sangat potensial penonton keluar masuk sirkuit.
“Kita seharusnya berterima kasih kepada Pak Wali, ini kan tiket standarnya internasional euro diubah ke rupiah. Kemarin Rp 150 ribu saja kami kena teguran. Tapi Pak Wali menjamin, ini dari warga untuk warga. Malah beliau menganjurkan, gratis. Tapi, yang namanya manusia bisa ada gangguan, berbahaya dan itu dilarang. Akhirnya diputuskan Rp 25 ribu,” jelasnya.
Medya juga menyebut MXGP di kelas internasional akan tampil crosser-crosser kualitas dunia dari 18 negara. “Untuk peserta internasional ada 18 negara. Tambah yang dapat wildcard tapi kami belum dapat data dari tim karena wildcard itu Asia,” imbuh dia. []
Baca lainnya: Lokalisasi Gambilangu Semarang Akan Ditutup
