Tiga Titik Masuk Pemudik Dipantau Ketat di Bantul

Pemkab Bantul melakukan pengetatan pemantauan di tiga titik akses masuk bagi pemudik.
Pemkab Bantul melakukan pengawasan ketat di tiga titik kedatangan pemudik. Foto hanya ilustrasi (Foto: pixabay/geralt)

Bantul - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Yogyakarta, memperketat pengawasan bagi pemudik luar daerah yang akan pulang kampung ke Bantul, Yogyakarta. Setidaknya tiga titik pos pantau disiapkan.

Ketiga titik tersebut yakni di area bundaran Srandakan, ruas jalan bagian selatan, penghubung Kulon Progo dengan Bantul. Jalan Parangtritis di Simpang Empat Druwo dan Simpang empat Sedayu depan Balai Desa Argorejo, Sedayu. Khusus pemudik yang kelelahan saat melintas di Jalan Srandakan, pihaknya telah menyiapkan rest area di Eks Terminal Palbapang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Aris Suharyanta mengatakan, pemilihan jalur tersebut berdasarkan arah utama pintu masuk yang kerap dilalui pengendara dari luar daerah. "Pos pemantau ini mulai beroperasi 24 April. Tepat di awal bulan puasa," ungkapnya, Sabtu 25 April 2020.

Menurut dia, pos pemantuan ini akan beroperasi selama sebulan mendatang. Pos ini juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bantul. Pos pemantauan dilengkapi screening kesehatan, sehingga sebelum memasuki kawasan harus dilakukan pengecekan suhu badan dan melaporkan riwayat perjalanan.

Teknisnya, kata Aris, pemudik yang berplat nomor di luar daerah akan diberhentikan. Kemudian akan dimintai keterangan lebih lanjut kondisi kesehatan oleh petugas kesehatan. 

Personel ini terdiri dari tim gabungan.

"Jika terdapat riwayat kontak erat tinggi, Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau pun Pasien dalam Pengawasan (PDP) maka kami akan melaporkan kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Infeksi Covid-19 Bantul untuk dilakukan tidakan lebih lanjut," ujarnya.

Menurut dia, Pemkab Bantul mengerahkan 112 personel terbagi di tiga titik pos pantau. Penjagaan dilakukan selama 24 jam. "Personel ini terdiri dari tim gabungan. Kodim, Polres, Satpol PP, Dinas Kesehaan, Tim Relawan sekitar, juga Dinas Perhubungan sebagai pihak penanggungjawab," ucapnya.

Wakil Ketua II Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Infeksi Covid-19 Bantul Hermawan Setiaji menuturkan, pemantauan jumlah pemudik saat ini sekitar 2.000-an yang tersebar di semua wilayah. Jumlah tersubut berdasarkan data aplikasi mudik yang terhubung dengan pemkab.

Dia menambahkan, pemudik yang memiliki gejala Covid-19 dapat ditampung di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 di Bambanglipuro. Apa bila terjadi penolakan di kampungnya, maka pemudik dapat memanfaatkan rumah singgah.

"Itu sebagai opsi kedua. Pertama kita lakukan edukasi ke warga kampung. Agar selebihnya melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing," katanya.

Dia juga menekankan, hendaknya masyarakat mematuhi protokol mudik. Saat sampai rumah langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari. []

Baca Juga:

Berita terkait
Daop 6 Yogyakarta Batalkan Semua KA Jarak Jauh
Daop 6 Yogyakarta membatalkan semua perjalanan KA baik dari barat dan timur mulai 25 April 2020 hingga sepekan ke depan.
Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2020 Yogyakarta
Berikut jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2020 Yogyakarta.
Pemudik Zona Merah ke Yogyakarta Diminta Putar Balik
Pemda DIY bakal menerapkan aturan tegas soal larangan mudik. Warga yang datang dari zona merah diminta putar balik.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.