Tiga Hal tentang Kematian Menurut Mamah Dedeh

Mamah Dedeh dalam ceramah pernah membahas tentang kematian, bahwa kematian pasti datang, siap tidak siap, dan sebaiknya kematian dipersiapkan.
Kabar Mamah Dedeh meninggal disebut Abdel Achrian hoaks. (Foto: Instagram/mamahdedeh24)

Jakarta - Mamah Dedeh menjadi pembicaraan karena dihoakskan meninggal dunia. Baca selengkapnya dalam artikel Profil Mamah Dedeh yang Dihoakskan Meninggal Dunia. Ada yang bilang orang yang dikabarkan meninggal, padahal tidak, justru akan panjang umur. Entah fakta atau mitos. 

Yang pasti, Mamah Dedeh dalam ceramahnya pernah membahas tentang kematian. Berikut ini hal-hal tentang kematian dalam pandangan Mamah Dedeh. 

1. Kematian Sebagai Nasihat

Mamah Dedeh mengatakan semua manusia akan ditinggal orang-orang yang dicintai untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa kematian orang-orang yang dicintai harus dipandang sebagai nasihat, diambil pelajarannya. 

"Maka hendaknya ia mengambil nasihat dan pelajaran dari fenomena ini. Sebab manakala seseorang tidak bisa mengambil pelajaran dari kematian, niscaya nasihat apa pun tidak akan berguna baginya," ujar Mamah Dedeh dalam ceramah di Indosiar, 24 Februari 2018.

Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan.

Ia mengingatkan setiap orang untuk bersiap-siap menanti hari kematian dengan selalu melakukan yang terbaik. "Kematian pasti akan menghampiri, dan rumah terakhir ini menjadi kaharusan, maka harus bersiap-siap menyambutnya, mengevaluasi diri sebelum dihisab."

2. Kematian Tidak Menunggu Siap

Dengan vokal yang tegas dan suara lantang, alumnus Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah itu mengatakan bahwa kematian akan datang menjemput semua orang tanpa menunggu kesiapan.

Kematian memang sepertinya sesuatu yang mengerikan, tapi harus diterima sebagai keniscayaan. Kalau ingin masuk surga, harus berani menghadapi kematian.

"Mau masuk surga, tapi kalau dibilang mati, kita tidak siap untuk hal itu. Membicarakan kematian memanglah ngeri, enggak berani, karena tidak siap menghadapi peristiwa setelah kematian. Padahal kematian menghampiri kita pada saat siap atau tidak siap," tutur Mamah Dedeh.

Ia menyampaikan hal tersebut dalam ceramah bertajuk Mamah dan Aa Beraksi epidose Kematian Tak Menunggu Kita Siap di Indosiar, 29 November 2018.

3. Mempersiapkan Kematian

Tidak bisa diingkari, kematian adalah milik semua manusa. Pada saatnya, entah mengembuskan napas terakhir di mana, kapan, dan dalam keadaan bagaimana pun tidak ada yang tahu.

"Bukankah semua yang bernyawa pasti akan datang pada kematian? Allah berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 185: 'Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan balasanmu'," ujar Mamah Dedeh.

Mamah Dedeh kemudian mengutip sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kematian adalah pemutus kelezatan dunia. 

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan.” Yang dimaksud adalah kematian. Kematian disebut haadzim, pemutus kelezatan dunia.

Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas? Ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah). []

Baca juga:

Berita terkait
Perjalanan Hidup Nabi Yahya AS, Anak Nabi Zakaria AS
Nabi Yahya AS meninggal di Yerusalem, dimakamkan di Masjid Umayyah Syiria. Kepergiannya membuat kaumnya bersedih. Ia arif, lembut, bijaksana.
Perjalanan Hidup Nabi Zakaria AS, Ayah Nabi Yahya AS
Suatu hari Nabi Zakaria AS mendapati buah-buahan musim panas di mihrab, tempat keponakannya menyepi, padahal saat itu sedang musim hujan.
Nabi Yunus AS, Ketika Ia Pergi dalam Keadaan Marah
Kau menangis karena pohon itu, bukan menangisi seratus ribu orang yang hendak kau binasakan. Akhir perjalanan Nabi Yunus AS dalam keadaan marah.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.