Perjalanan Hidup Nabi Yahya AS, Anak Nabi Zakaria AS

Nabi Yahya AS meninggal di Yerusalem, dimakamkan di Masjid Umayyah Syiria. Kepergiannya membuat kaumnya bersedih. Ia arif, lembut, bijaksana.
Ilustrasi - Israel. (Foto: Pixabay/reijotelaranta)

Jakarta - Nabi Yahya AS adalah putra Nabi Zakaria AS. Ia diutus menjadi Rasul sebagai penerus ayahnya. Sejak dari kecil, Nabi Yahya AS terpelihara dari perbuatan syirik dan maksiat, sebagaimana dinyatakan dalam Alquran.

”Hai Yahya! Ambillah kitab itu (peganglah kitab itu) dengan sungguh-sungguh”, dan Kami berikan kepadanya hukum selagi ia kanak-kanak. Dan Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan kesucian. karena ia seorang yang bertakwa.” (QS. Maryam, ayat 12-13).

“Dan ia taat kepada ibu-bapaknya dan tidaklah ia sombong, tidak durhaka. Dan keselamatan (dicurahkan) atasnya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal, serta pada hari ia akan dibangkitkan dengan keadaan hidup.” (QS. Maryam, ayat 14-15).

Nabi Yahya dan Para Hewan

Suatu ketika, saat Nabi Yahya AS sedang menyendiri dan bermunajat berdoa kepada Allah di sebuah gurun tak kuasa menahan air matanya. Melihat hal itu, para binatang berdiam seketika untuk menghormati Nabi Yahya yang sedang bermunajat kepada Allah.

Semua hewan itu memilih menjauh dari Nabi Yahya karena menghormatinya yang sedang bermunajat kepada Allah. Hal inilah yang menjadi salah satu mukjizat Nabi Yahya AS. Adapun makanan Nabi Yahya salah satunya adalah hewan belalang. Untuk minumannya ia mengambil langsung dari sungai. 

Nabi Yahya AS menyadari bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang banyak menerima nikmat. Nabi Yahya AS menyimpulkan dari peristiwa yang dialaminya bahwa kekayaan yang sejati adalah kekayaan hati dengan ikhlas menerima semua pemberian Allah SWT.

Nabi Yahya dan Iblis

Pada suatu hari, ada sosok iblis mendatangi Nabi Yahya AS dengan maksud untuk membujuk Nabi Yahya dengan cara memberikan nasihat kepadanya. Namun Nabi Yahya mengetahui maksud dan tujuan iblis hanya untuk menggodanya. Usaha iblis untuk menggoda Nabi Yahya akhirnya gagal.

Kemudian iblis pergi meniggalkan Nabi Yahya AS, karena merasa gagal membujuk Nabi yahya. Tetapi iblis berkayakinan suatu hari nanti akan dapat membujuk Nabi Yahya AS. 

Waktu yang dinanti iblis telah datang. Iblis pun kembali menemui Nabi Yahya dengan tujuan yang sama. Namun upaya iblis untuk menggoda Nabi Yahya teryata tidak berhasil lagi, karena Nabi Yahya adalah makhluk yang dijaga oleh Allah SWT.

Nabi Yahya Menentang Raja Herodes

Zaman Nabi Yahya AS, Bani Israil di Yerusalem dipimpin Raja Herodes. Raja tersebut berkeinginan untuk menikahi seorang perempuan yang merupakan anak tirinya sendiri, yaitu putri Hirodia.

Raja Herodes sungguh sangat jatuh hati kepada Hirodia karena paras wajahnya yang membuat hati para laki-laki jatuh hati padanya. Karena hukum saat itu sudah tertib dan merupakan larangan Allah untuk menikahi anak tirinya sendiri maka Nabi Yahya menentangnya.

Dan ia taat kepada ibu-bapaknya dan tidaklah ia sombong, tidak durhaka.

Penasihat kerajaan pun sebenarnya telah mengingatkan Raja Herodes, akan tetapi raja tetap keras kepala untuk melanjutkan ke pernikahan. Ketika Nabi Yahya AS datang untuk menemui Raja Herodes dan memperingatkannya justru kedatangan Nabi Yahya membuat Hirodia terpukul. 

Kejadian itu membuat Raja Herodes marah besar terhadap Nabi Yahya. Raja Herdoes memerintahkan pasukannya untuk menangkap dan membunuhnya. Nabi Yahya tidak melakukan perlawanan ketika ditahan prajurit, karena ia yakin Allah SWT selalu menjaganya.

Selanjutnya, Nabi Yahya AS dibawa pasukan Raja Herodes untuk menerima hukuman mati. Hirodia amat senang dan meminta kepala Nabi Yahya dibawa di hadapannya. Namun yang terjadi, Azab Allah turun di waktu itu juga untuk Raja Herodes dan keluarganya, semuanya diubah oleh Allah menjadi seekor hewan.

Nabi Yahya AS meninggal di Yerusalem, dan dimakamkan di Masjid Umayyah Syiria. Kepergian Nabi Yahya AS membuat kaumnya merasa bersedih dan kehilangan. Nabi Yahya AS merupakan sosok kekasih Allah yang sangat arif, lembut dan bijaksana. []

Baca juga:

Berita terkait
Nabi Ilyas AS, Pertemuan dengan Nabi Ilyasa AS
Ya Tuhanku, semoga Engkau berkenan menghilangkan dari mereka bahaya kelaparan yang telah mengancam kehidupan mereka. Doa Nabi Ilyas AS.
Perjalanan Hidup Nabi Musa AS, Adik Nabi Harun AS
Nabi Musa AS adalah adik Nabi Harun AS. Ia lahir pada zaman Firaun di puncak kekejaman, memerintahkan tentara membunuh semua bayi laki-laki.
Perjalanan Hidup Nabi Sulaiman AS, Putra Nabi Daud AS
Nabi Sulaiman AS merupakan putra Nabi Daud AS, dengan garis keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim. Ini perjalanan Nabi Sulaiman AS sepanjang hidupnya.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.