Advertorial - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Thoqiroh Nasrullah Fitriyah melaksanakan reses ke-2 tahun 2019-2020 di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 4 Maret 2020.
Masalah yang dikemukakan di reses ke II ini hampir sama, tapi yang paling dominan tadi disampaikan warga soal zonasi.
Kegiatan reses yang diikuti kurang lebih 200 warga Kecamatan Dayeuhkolot itu membahas beberapa masalah seperti permasalahan jalan desa yang masih banyak perlu diperbaiki, persoalan banjir, dan keresahan warga atas sistem zonasi.
Menurut Thoqiroh, aspirasi warga masih sama dengan kegiatan reses yang lalu, tetapi kalau melihat jumlah permasalahan yang disampaikan didominasi permasalahan pendidikan, yakni sistem zonasi yang meresahkan warga.
“Masalah yang dikemukakan di reses ke II ini hampir sama, tapi yang paling dominan tadi disampaikan warga soal zonasi. Banyak orang tua yang resah menghadapi ajaran baru nanti kalau zonasi masih diterapkan,” tutur Thoriq kepada Tagar di Bandung, Rabu, 4 Maret 2020.
Kebanyakan warga Kecamatan Dayeuhkolot, kata dia, mengeluhkan sistem zonasi yang dinilai kurang adil, terutama bagi anak yang memiliki nilai tinggi di sekolah. Tetapi, karena zonasi kemungkinan kecil bisa masuk sekolah yang diinginkan karena terkendala jarak.
“Ada juga keluhan warga yang menilai sistem zonasi ini sangat menyulitkan anaknya sekolah, dan keluhan lainnya soal keberatan sistem zonasi diberlakukan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB,” kata dia.
Thoriqoh pun berjanji akan menampung dan menindaklanjuti semua aspirasi warga Kecamatan Dayeuhkolot, salah satunya polemik sistem zonasi dalam PPDB yang tadi banyak disampaikan warga. []