Thoriqoh: Untung Rugi Rencana Holding BPR di Jabar

Anggota Komisi III DPRD Jabar dari Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) Thoriqoh Nashrullah Fitriyah menyambut pembentukan holding BPR.
Anggota Komisi III DPRD Jabar dari Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) Thoriqoh Nashrullah Fitriyah. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Advertorial - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi Partai Amanah Nasional (PAN) Thoriqoh Nashrullah Fitriyah menyambut baik atas rencana pembentukan induk usaha atau holding Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Namun, wacana tersebut harus mempertimbangkan sisi positif dan negatif.

Jika mengambil keputusan bisnis yang salah, kerugian tidak hanya berdampak pada perusahaan, tapi berpengaruh juga ke Pemda.

“Kita masih harus melihat plus minus jika BPR digabungkan (holding), dan masih banyak juga yang harus dibahas lebih lanjut,” tutur Thoriqoh kepada Tagar saat dihubungi dari Bandung, Rabu, 19 Februari 2020.

Menurut Thoriqoh, sisi positif holding BPR akan berdampak positif mulai dari lebih efektif dan efisien dalam pengelolaannya. Aspek administrasi, kata dia, akan lebih murah. Selain itu lebih fokus, daripada banyak BPR tetapi tidak menghasilkan profit sama sekali.

“Lebih praktis juga karena akan lebih mudah koordinasi atau bisa cepat teratasi kalau ada permasalahan, dan tentunya holding bisa lebih meningkatkan profit perusahaan,” ucap Thoriqoh.

Namun, kata Toriqoh, ada sisi negatif dari holding yang perlu dipertimbangkan, di antaranya soal regulasi yang biasanya mengakibatkan keterlambatan dalam memutuskan sesuatu. Menurut dia, segala keputusan yang diambil akan berdampak langsung ke pemerintah daerah.

“Jika mengambil keputusan bisnis yang salah, kerugian tidak hanya berdampak pada perusahaan, tapi berpengaruh juga ke Pemda. Selain itu, masalah Sumber Daya Manusia (SDM) patut dipertimbangkan. Idealnya SDM (direktur) harus profesional, dan mempertimbangkan aspek negatif serta positifnya,” ujar dia.

Sebelum holding ini direalisasikan, kata Thoriqoh, masih perlu melihat rekam jejak masing-masing BPR. Bila perlu diidentifikasikan dulu agar tujuan dari holding bisa terealisasi.

"Salah satu tujuannya yaitu mengefektifitaskan dan meningkatkan performa BPR serta meningkatkan PAD. Sehingga, harus dipastikan perhitungan margin profit sesudah holding BPR ini," ucap Thoriqoh.

Selain itu, rencana holding BPR harus dibahas lanjut oleh Komisi III dengan instansi terkait, yaitu Biro Investasi dan Biro atau Badan Usaha Milik Daerah dan Investasi Jawa Barat

"Harus menunggu RUPS dari masing-masing BPR yang ada, termasuk kesedian dari pemilik saham mengingat tak semua BPR yang ada saham mayoritasnya dimiliki Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat," ujar dia.

Ia mengatakan selama bulan Februari, Komisi III DPRD Jawa Barat berkeliling mengunjungi semua BPR. Dalam kunjungan, kata dia, Komisi III menanyakan kondisi terkini dan permasalahan yang tengah dihadapi BPR masing-masing. 

"Dari kunjungan tersebut baru sebatas melihat permasalahan (menganalisa) di setiap BPR yang ada,belum sampai ke pembahasan holding Bank Perkreditan Rakyat,” ucap dia. []

Berita terkait
Thoriqoh Harap Para Ibu di Jabar Melek Teknologi
Anggota DPRD Jabar Thoriqoh Nashrullah Fitriyah menginginkan para ibu di Jawa Barat lebih melek akan teknologi.
Thoriqoh Sebut Infrastruktur Masih Dikeluhkan Warga
Thoriqoh Nashrullah Fitriyah mengatakan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bandung masih mengeluhkan mengenai infrastruktur.
Thoriqoh Kritisi Fenomena Pungli Pencari Kerja
Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Thoriqoh Nashrullah Fitriyah mengkritisi fenomena pungli.