Teten Minta UMKM Perkuat Kemitraan dengan Usaha Besar

Meknkop UKM Teten Masduki meminta Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) terus perkuat kemitraan, sinergi, dan kolaborasi dengan usaha besar.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Meknkop UKM) Teten Masduki. (Foto: Tagar/Antara/@tetenmasduki_)

Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Meknkop UKM) Teten Masduki meminta Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) terus perkuat kemitraan, sinergi, dan kolaborasi dengan usaha besar dalam rantai pasok industri lewat bantuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

"Usaha kecil dan besar harus terintegrasi, bukan bersaing," ujar Teten Masduki dalam siaran pers “Menteri Teten Minta Kadin Perkuat Kemitraan UMKM dan Usaha Besar Dalam Rantai Pasok Industri” di website resmi Kementerian Koperasi dan UKM, dilihat, Jumat, 10 Desember 2021.


Kita harus mengurangi jumlah usaha mikro dengan cara scalling-up ke sektor formal dalam hal ini Pemda harus besarkan usaha mikro dengan pengembangan produk unggulan dan khas daerah masing-masing.


Merujuk pada negara Jepang, China, dan Korea Selatan yang UMKM-nya menjadi bagian terintegrasi dalam rantai pasok industri, Teten meminta para pelaku usaha terkait dapat belajar dari ketiga negara tersebut.

"Kita harus belajar dengan Jepang, Korea Selatan, dan China. UMKM-nya menjadi bagian rantai pasok industri, mulai dari hulunya. Bahkan, di Jepang, UMKM menyediakan komponen otomotifnya," katanya.

Disisi lain, ia juga berharap pertumbuhan UMKM di Indonesia ini dapat terhubung ke dalam rantai nilai industri dalam negeri dan global lewat piloting yang dilakukan bersama kesembilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), seperti Pertamina, Krakatau Steel, PLN, Perhutani, Kimia Farma, RNI, BRI, dan Telkomsel.

"Kita sudah menyiapkan UMKM agar masuk ke rantai nilai industri dengan melakukan piloting bersama 9 BUMN," ujar Teten.

Di samping itu, ia juga menyebut kemitraan ini akan dilakukan bersama sejumlah perusahaan swasta, seperti MNC Group, Teras Indonesia IKEA, Accor Group, Uniqlo Neighborhood Collaboration Corner, dan sebagainya.

"Dalam UU Cipta Kerja, ada insentif bagi usaha besar yang melakukan kemitraan produktif dengan UMKM," katanya.

Tidak hanya sekadar bertahan hidup, Teten menyebut pihaknya akan terus menggulirkan aneka program dalam pengembangan UMKM agar memiliki daya saing dengan cara scaling-up ke sektor-sektor formal.

"Kita harus mengurangi jumlah usaha mikro dengan cara scalling-up ke sektor formal. Dalam hal ini, Pemda harus besarkan usaha mikro dengan pengembangan produk unggulan dan khas daerah masing-masing," ujarnya.

Hal ini dilakukan mengingat gap antara usaha kecil dan besar terlampau besar, dimana pelaku usaha mikro dan kecil umumnya mengalami kesulitan dalam hal akses pembiayaan dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Tidak hanya mengakibatkan proses produksi yang belum modern, lapangan pekerja pun sulit tercipta karena kurang berkualitas dan tidak memiliki daya saing. Padahal, sektor informal memiliki peranan yang penting dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia, yakni sekitar 97 persen.

"Oleh karena itu, kita akan terus bangun UMKM agar lebih produktif," kata Teten.

(Eka Cahyani)

Berita terkait
Mayoritas Muslim, MUI: Mari Dorong Industri Halal UMKM
Ketua MUI Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim ingatkan masyarakat dan pemerintah untuk terus mendorong industri halal Indonesia pada sektor UMKM.
Menkeu Sambut Baik Upaya Google dalam Membangun UMKM
Kemenkeu Sri Mulyani menyambut baik upaya google dalam melakukan pembangunan dan pemberdayaan UMKM nasional di Indonesia. Simak ulasan lengkapnya.
Sambut Hari Difabel Sedunia, Tokopedia Berbagi Kisah Inspiratif UMKM Difabel
Tokopedia bagikan cerita inspiratif UMKM difabel yang berkontribusi pada ekonomi digital melalui pemanfaatan teknologi.
0
Putra Mahkota Arab Saudi Melawat ke Turki
Persiapan untuk menghadapi kunjungan Presiden Joe Biden, Putra Mahkota Arab Saudi lakukan lawatan regional kali ini ke Turki