Jakarta – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi Lukmanul Hakim ingatkan masyarakat dan pemerintah untuk terus mendorong industri halal Indonesia pada sektor UMKM agar Indonesia bisa menguasai global halal trade.
“Satu dorongan kita, semangat kita, mari kita bergandengan tangan untuk mendorong industri halal Indonesia. Utamanya di sektor UMKM ini menjadi pemegang perdagangan di dunia,” ujar Lukmanul Hakim saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Expo UMKM Halal 2021 di kanal YouTube Official TVMUI, Senin, 6 Desember 2021.
Dorongan ini dilakukan mengingat Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia masih kalah saing dengan negara-negara mayoritas muslim dan non-muslim lain dalam perkembangan industri halalnya.
Bagi MUI bagaimana melakukan pendidikan kepada UMKM agar mereka bisa onboard masuk ke dalam platform-plaftorm digital dengan penampilan yang bagus.
“Bagaimana kita mendorong ini untuk bisa menjadi nomor 1 dan bahkan nanti secara agregat dari 6 sektor halal (food, finance, modest and fashion, muslim friendly tourism, pharma and cosmetic, dan media and recreation) itu secara agregrasi Indonesia Tahun 2021 ini sudah berada pada peringkat nomor 4,” katanya.
- Baca Juga: Dorong UMKM Ke Pasar Global, BRI Adakan UMKM EXPO(RT)
- Baca Juga: Menkeu Sambut Baik Upaya Google dalam Membangun UMKM
Lukmanul menyebut, Indonesia harus memiliki competitive advantage sebagai produk yang dimiliki dan keunggulan bersaing atau selling point dari produk-produk UMKM yang ditawarkan kepada para konsumen. Tidak hanya dalam kualitas, kuantitas, dan kontinuitas saja, namun juga dalam hal pendampingan para pelaku UMKM.
“Saya kira pendampingan-pendampingan ini juga harus tetap kita lakukan. Bagaimana UMKM ini juga tetap bisa memiliki quantity, dan continuity produk pada level internasional sehinga bisa ekspor. Tetapi diluar dari itu, ada selling point yang bisa kita jadikan competitive advantage sebagai bangsa Indonesia, itu isu halal,” ujar Lukmanul.
Strategi halal untuk dijadikan selling point di pasar Internasional merupakan hal yang harus ditingkatkan, mengingat telah banyak negara-negara yang mulai terbuka dan sadar terhadap produk-produk halal.
“Indonesia tercatat sebagai improtir terbesar kedua untuk produk halal. Belum juga, diekspor ini menjadi target pemerintah untuk bisa mendorong pada Tahun 2024 Indonesia menjadi nomor 1 di sektor halal food. Apalagi kalo misalnya UMKM-nya yang berada di modest atau fasyen berdasarkan data Global Islamic Economic Index, Indonesia berada pada nomor 3,” katanya.
Untuk itu, Lukmanul terus mengingatkan masyarakat dan para pelaku untuk semakin membiasakan diri memanfaatkan platform-platform digital yang telah berkembang saat ini untuk memperluas pasar produk-produknya.
- Baca Juga: Sambut Hari Difabel Sedunia, Tokopedia Berbagi Kisah Inspiratif UMKM Difabel
- Baca Juga: Menkeu Ungkap Upaya Pemerintah untuk Dukung UMKM
“Ini mungkin tanganan bagi kita semua. Bagi MUI, bagaimana melakukan pendidikan kepada UMKM agar mereka bisa onboard masuk ke dalam platform-plaftorm digital dengan penampilan yang bagus secara quantity, quality, dan continunty. Bahkan diharapkan kedepan, bisa membeli produknya dieskpor keluar negeri,” ujar Lukmanul.
(Eka Cahyani)