Teror Air Keras, Gaya Baru Kejahatan Klitih di Yogyakarta

Beberapa hari terakhir terjadi teror air keras di Sleman. Ada yang menyebut ini merupakan gaya baru kejahatan klitih di Yogyakarta.
Ilustrasi cairan berbahaya. (Foto: Pixabay)

Sleman - Peristiwa penyiraman air keras yang menimpa goweser perempuan beberapa waktu lalu, dinilai sebagai model baru kenakalan remaja di jalan atau kerap disebut klitih, kok bisa?

Pendiri Jogja Anti Kriminal (JAK) Heru mengatakan, dirinya melihat adanya perubahan perilaku Klitih pada peristiwa yang terjadi di Kecamatan Ngaglik, Sleman tersebut. Kali ini, kejahatan tanpa motif berubah dari senjata tajam menjadi air keras.

“Ini bisa dikatakan klitih model sekarang. Mereka enggak pakai sajam tapi air keras. Jadi kalau metode ini berhasil, bisa jadi inspirasi pelaku-pelaku lain,” kata Heru kepada wartawan saat dikonfirmasi, Jumat, 6 November 2020.

Baca Juga:

Bukan tanpa alasan, pria yang sudah bertahun-tahun bersinggungan langsung dengan kasus kenakalan remaja ini mengaku, pelaku klitih sedang mencari cara lain agar pergerakannya lebih mulus.

Biasanya, aksi barbar para pelaku klitih meneror calon korban menggunakan senjata tajam yang sudah dipersiapkan. Mulai dengan mengacung-acungkankan pedang atau celurit sampai dengan mengayunkan benda tersebut ke tubuh orang.

Maka tak heran jika banyak pengendara yang sudah menjadi korban kejahatan para pelaku klitih, dengan serangan mendadak tersebut. Namun tidak jarang juga, polisi dan warga berhasil menangkap pelaku yang sudah merusak kenyamanan warga Yogyakarta.

Ini bisa dikatakan klitih model sekarang. Mereka enggak pakai sajam tapi air keras. Jadi kalau metode ini berhasil, bisa jadi inspirasi pelaku-pelaku lain.

Berangkat dari banyaknya pelaku klitih yang tertangkap karena terbukti membawa sajam, akhinya mereka mencari cara lain salah satunya meneror orang dengan air keras. Kedua model kejahatan ini sama-sama tidak mempunyai motif di mana perbuatan tersebut dilakukan oleh orang iseng.

Kata Heru, pada kasus ini para pelaku sama-sama meneror dan bisa melukai orang lain yang tidak dikenal, hanya perbuatan orang iseng yang tidak punya tendensi apa-apa. “Karena jika sudah mulai cara baru ngelitih dan tidak ada follow up-nya oleh pihak berwajib, maka ini akan menjadi inspirasi pelaku lain,” ucapnya.

Baca Juga:

Diberitakan Tagar sebelumnya, peristiwa penyiraman air keras yang menimpa goweser perempuan di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Kamis, 29 Oktober 2020 bukan pertama kali terjadi.

Kapolsek Ngaglik Komisaris Polisi (Kompol) Trie Adie Hari Sulistio mengatakan, peristiwa penyiraman serupa dengan cairan keras juga terjadi pada Rabu, 28 Oktober 2020. Dua peristiwa teror tersebut terjadi sekitar pagi hari.

“Teror penyiraman dengan air keras di Kecamatan Ngaglik ini terjadi selama dua hari berturut-turut di lokasi yang berbeda. Total korbannya ada 3 perempuan semua,” kata Kompol Trie Adi saat dikonfirmasi wartawan.

Dari tiga korban yang terkena teror cairan air keras, tidak ada yang membuat laporan. Namun, pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap terduga pelaku yang belakangan ini sudah membuat resah masyarakat khususnya goweser.

Baca Juga:

Modus teduga pelaku penyiraman yakni dengan cara memepet korban yang sedang mengayuh sepedanya seorang diri. Kemudian terduga melempar benda cair yang diduga soda api ke arah korban dan mengenai kaki.

Guna menghindari kejadian serupa, Kapolsek meningkatkan patroli di sekitar lokasi kejadian dan wilayah sepi digunakan jalur sepeda. Ia juga mengimbau agar pegowes perempuan, agar tidak bersepeda sendirian saat pagi hari. 

“Untuk goweser perempuan harap lebih berhati-hati lagi lebih baik bersepeda ramai-ramai. Kejadian yang menimpa salah satu korban sekitar pukul 05.30 dan korban saat itu bersepeda seorang diri,” kata Kompol Trie. []

Berita terkait
Tiga ABG Klitih Buang Celurit di Sekitar Masjid Agung Bantul
Petugas dan warga menangkap tiga terduga klitih di Bantul. Sebelum tertangkap, mereka membuang celurit di jalan. Kasus ditangani Polres Bantul.
Terduga Klitih Bawa Celurit Ditangkap Warga di Yogyakarta
Aksi kejar-kejaran warga membuahkan hasil. Terduga klitih yang membawa celurit berhasil ditangkap. Kini kasus ditangani kepolisian.
Penampakan Wajah Terduga Klitih dan Dua Celurit Buatannya
Polsek Kotagede Yogyakarta menangkap enam pelajar terduga klitih. Dua di antaranya sebagai tersangka kasus kepemilikan celurit.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.