Jakarta - Hari ini, 22 Desember, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ibu Nasional. Bagi yang belum tahu atau belum lahir pada tahun 1986, ada hal menarik. Bahwasannya pada 22 Desember 1986, seluruh rakyat Indonesia mulai mengerti kalau hari itu adalah hari ibu, setelah diperkenalkan pada salah satu satu episode Film Boneka Si Unyil.
Sebelumnya, peringatan Hari Ibu hanya ditujukan dan diperingati khusus oleh kaum perempuan saja. Hanya sebatas di acara arisan atau pertemuan intern kaum wanita. Salah satunya adalah Darma Wanita.
Akan tetapi mulai 1986, Hari Ibu diperingati dalam skala nasional, alias ditujukan bagi seluruh rakyat Indonesia. Adalah andil Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ketika itu, L Sutanto, yang mengemukakan.
Dia menyatakan, dengan memperingati Hari Ibu secara Nasional oleh segenap elemen masyarakat, khususnya generasi muda, diharapkan lebih bisa menghayati keistimewaan sosok wanita. Pemerintah giat menyosialisasikan Hari Ibu Nasional di semua elemen penerangan.
Kala itu elemen penerangan yang menjadi andalan pemerintah hanya RRI (Radio Republik Indonesia) dan TVRI (Televisi Republik Indonesia).
Di TVRI, peringatan Hari Ibu dikemas melalui acara yang era itu sangat populer di mata masyarakat Indonesia yakni Film Boneka Si Unyil.
Film seri produksi PPFN (Pusat Produksi Film Negara) tersebut sangat digemari anak-anak, bahkan hingga orang dewasa sekali pun menjadi penonton setia Si Unyil.
Baca juga: Respons MUI Soal Perayaan Hari Ibu 22 Desember
Hal ini tidak bisa dipungkiri lagi, karena hiburan visual utama masyarakat pada saat itu hanya TVRI, saat televisi masih menjadi barang mewah.
Jadi jangan bayangkan era itu dengan era sekarang, di mana hiburan visual sudah sangat mudah diakses, bejibun TV swasta adu rating, banyak TV kabel. Belum lagi dengan perkembangan teknologi media internet yang melahirkan platform streaming digital seperti YouTube dan Netflix, dan masih banyak lagi.
Medio 1980'an, masyarakat bahkan rela berbondong-bondong datang menumpang ke rumah tetangga (yang mampu) atau kelurahan (yang menyediakan TV biasanya sebatas hitam putih) agar tidak ketinggalan episode Si Unyil yang muncul di layar kaca tiap Minggu pagi.
Cerita Sederhana Namun Menyentuh
Pernah suatu ketika film seri karakter boneka dengan tokoh utama bernama Unyil, mengangkat tema tentang hari ibu di salah satu episodenya.
Dari episode tersebut penonton jadi paham kalau 22 Desember adalah Hari Ibu Nasional dan perlu diperingati sebagai apresiasi terhadap dedikasi para ibu di Indonesia.
Cerita yang diangkat di episode Unyil Hari Ibu sebenarnya cukup sederhana. Namun mengena dan menyentuh perasaan penonton, baik tua maupun muda, bisa terlarut berjam-jam hanya di depan layar kaca.
Diceritakan dalam episode tersebut Unyil ingin memperingati hari ibu, tetapi dia bingung memilih hadiah paling pas untuk orang yang paling ia kasihi.
Karena terlahir dari keluarga marjinal, dia mencari hadiah paling pas, yang sesuai dengan kemampuannya. Pengharapan terbesarnya adalah dapat membuat ibunya senang.
Pada akhirnya, Unyil memberikan hadiah seadanya kepada sang ibu, berupa karangan bunga berasal dari kebun. Tidak disangka, ibu Unyil sangat bahagia dan terharu menerima hadiah yang diberikan penuh tulus kasih itu.
Sebenarnya, bukan wujud hadiah yang dipedulikan oleh sang ibu, tetapi wujud kepedulian dan niat tulus dari sang anak di matanya lebih penting. Keduanya kemudian menangis berpelukan.
Menurut pengamatan Tagar, episode tersebut adalah salah satu episode terbaik dari Film Boneka Si Unyil dan paling menyentuh perasaan penonton.
Banyak anak-anak dan orang tua (khususnya ibu-ibu) yang terharu dan menangis saat melihat adegan Unyil dan sang ibu berpelukan.
Seandainya pada tahun 1986 sudah ada penghargaan semacam Piala Citra untuk acara televisi (kalau di Amerika Serikat penghargaannya bernama Emmy Award), pasti Film Boneka Si Unyil episode Hari Ibu akan mendapat penghargaan sebagai episode terbaik tahun itu.
Sejak melihat episode Hari Ibu Si Unyil, masyarakat Indonesia banyak yang mulai paham kalau 22 Desember adalah Hari Ibu. []
