Jakarta - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (Lawan Institute) Muhammad Mualimin menerbitkan novel berjudul Gadis Pembangkang. Ia menyebut novel bertema feminisme ini untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia.
Mualimin mengatakan novelnya untuk memperkuat ideologi feminisme yang sangat berguna bagi kemandirian kaum perempuan.
"Dengan terbitnya novel ini saya harap pembaca khususnya perempuan menjadi kuat, tangguh, dan mandiri. Buku ini juga bekal agar perempuan Indonesia berani melawan saat dilecehkan pria," kata Mualimin dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Minggu, 22 Agustus 2021.
Saya ciptakan sosok yang keras, bandel, militan, agar bisa dicontoh kaum hawa di Indonesia.
Peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia menjadi tidak bermakna, kata Mualimin, tatkala masih banyak perempuan di Tanah Air terjajah oleh maskulinitas pria dan budaya patriarki.
"Saya antipoligami, sebab melecehkan dan menganggap perempuan seolah makhluk piaraan. Serdadu Belanda dan Jepang memang sudah pergi, tapi masih banyak perempuan diperbudak dogma agama impor," ujarnya.
Dengan menciptakan sosok perempuan tangguh, ucap Mualimin, ia ingin memberi contoh bahwa perempuan juga berhak teguh atas ide dan gagasan yang menyangkut masa depannya.
"Perempuan boleh kok bersikap keras kepala dan marah-marah, terlebih menyangkut hak untuk maju dan setara. Saya ciptakan sosok yang keras, bandel, militan, agar bisa dicontoh kaum hawa di Indonesia," tuturnya. []
Baca juga
Lima Judul Novel Populer Karya Penulis Mira W
Lima Judul Novel Populer Karya Penulis Andrea Hirata