Tanpa Impor, Mentan Klaim Stok Bawang Putih Aman

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut kelangkaan bawang putih akibat adanya kepanikan pasar akibat mewabahnya virus corona.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat panen raya di Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rabu 12 Februari 2020. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Pasuruan – Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Syahrul Yasin Limpo menyebutkan kelangkaan bawang putih di beberapa daerah sebenarnya bisa dicegah dan tidak terjadi. Hal itu dengan melihat persediaan dari negara menurutnya bisa mencukupi untuk kebutuhan dua hingga tiga bulan ke depannya.

”Menurut hitungan kami, sebenarnya potensi yang kita miliki cukup untuk ketersediaan 2-3 bulan ke depan, tanpa impor. Tapi, karena adanya kepanikan berlebihan itu tadi membuat ini (bawang putih) langka,” ujarnya usai kegiatan panen raya di Desa Nguling, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan, Rabu 12 Februari 2020.

Sedangkan untuk kelangkaan bawang putih, diklaimnya dampak adanya kepanikan masyarakat akan penyebaran virus corona melalui tanaman holtikultura. Salah satunya bawang putih yang memang diimpor dari China

Menurut hitungan kami, sebenarnya potensi yang kita miliki cukup untuk ketersediaan 2-3 bulan ke depan, tanpa impor.

Sehingga, banyak importir atau pedagang yang melakukan penimbunan. Akibatnya berdampak pada harga bawang putih di beberapa daerah yang semakin meroket.

”Seperti yang saya katakan tadi. Jadi, ada kepanikan dengan penyebaran virus Corona tadi,” tuturnya.

Padahal, dia menjelaskan sebenarnya bahwa tanaman holtikultura seperti buah, sayur dan yang lain tidak terkontaminasi dengan virus Corona. Melainkan, penyebarannya hanya bisa melalui hewan yang berat.

”Oleh karena itu, kita tidak perlu khawatir berlebihan. Memang ekspor kita ke China besar. Tetapi saya kira bukan hal yang kalau tidak bisa ke China kan boleh ke negara lain,” tuturnya.

Disisi lain, kelangkaan itu juga dipengaruhi dengan adanya hasil produksi dari pertanian bawang putih yang sedikit di Indonesia. Sehingga, impor dan ekspor tetap harus dilakukan untuk memenuhi ketersediaan. Khususnya bawang putih.

”Bawang putih itu kan tanaman subtropis. Sedangkan Indonesia negara tropis. Sehingga kita berlimpah dengan bawang merah (tidak bawang putih),” kata mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.

Syahrul mengatakan pemerintah sudah mengupayakan di beberapa daerah di Indonesia yang memang cocok untuk ditanami bawang putih. Artinya, di daerah itu akan menjadi pilihan-pilihan dengan ada swasembada bawang putih dan didorong lebih maksimal.

Seperti diketahui, terhitung hingga hari ini harga bawang putih di pasaran mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogramnya. Padahal, sebelum itu harganya masih berada di Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu.

Melansir dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS). Harga bawang putih yang semula berkisar Rp. 60 ribu. Sudah mengalami penurunan dan berkisar di harga Rp. 42 ribu.

Melansir dari laman Kementerian Pertanian Indonesia. Stok untuk bawang putih sendiri kurang lebih 55-56 ribu ton. Dan stok itu dikatakaanya bisa mencukupi kebutuhan Indonesia hingga Maret hingga April mendatang. []

Berita terkait
MUI Jawa Timur Mengharamkan Perayaan Valentine
MUI Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa haram untuk merayakan Valentine sejak 2017 lalu.
KPAI Sebut Banyak Kasus Bullying di Malang
Catatan KPAI ada bullying lain di Kota Malang yang ternyata juga tidak jauh beda dengan sebelumnya.
Dishut Jawa Timur Kesulitan Hijaukan Hutan Gundul
Dishut Jawa Timur mencatat 423.225 Ha area hutan gundul akibat kebakaran di musim kemarau beberapa waktu sebelumnya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.