Tangani Covid-19, RSUD Banteng Minta Pasien Jujur

Pasien diminta untuk jujur memberikan data saat berobat ke RSUD Bantaeng. Ketidakjujuran pasien menyebabkan nakes tertular Covid-19.
Direktur RSUD Prof Dr H.M Anwar Makkatutu Bantaeng, dr Sultan, meminta pasien bisa jujur memberi informasi guna mencegah terjadinya penularan Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Bantaeng - Warga yang berobat ke Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) diminta jujur, khususnya soal riwayat kontak dan perjalanan sebelum sakit. Sebab penularan Covid-19 ke kalangan tenaga kesehatan (nakes) berkaitan erat dengan kejujuran pasien.  

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anwar Makkatutu, Bantaeng, dr Sultan menuturkan hingga saat ini rumah sakit yang dipimpinnya menjadi ujung tombak penanganan covid untuk wilayah selatan Sulsel. 

Kami sangat berharap kesadaran semua pihak untuk memberikan keterangan yang jujur terhadap pasien.

Karena itu, keberadaan rumah sakit tersebut senantiasa dijadikan RS rujukan untuk warga dari kabupaten tetangga atau luar Bantaeng. Hanya saja, kejujuran para pasien sangat dibutuhkan saat proses screening sewaktu memeriksakan diri di RSUD Bantaeng.

"Pasien yang datang ke RS kami ada dari luar Bantaeng. Kami sangat harapkan kejujuran kita (pasien) semua," tuturnya saat ditemui awak media di posko induk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Jalan Andi Mannappiang, Senin, 6 Juli 2020.  

Sultan menyatakan terpaparnya nakes di Bantaeng sangat erat kaitannya dengan kejujuran pasien. Sebab penanganan medis yang diambil oleh nakes sangat berkaitan dengan keterangan yang disampaikan pasien.

"Oleh karena itu, kami sangat berharap kesadaran semua pihak untuk memberikan keterangan yang jujur terhadap pasien," ujar dia.

Diketahui saat ini di kabupaten Bantaeng terdapat satu orang terkonfirmasi positif corona. Ia meninggal dunia pada Sabtu, 4 Juli 2020.

Selain itu ada tiga pasien domisili luar kabupaten yang terkonfirmasi positif covid saat ini dirawat di RSUD Bantaeng. Dari penanganan ketiganya, sebanyak 11 nakes akhirnya terpapar corona. Kasus itu merupakan contoh imbas tidak adanya kejujuran saat proses screening.

"Kami tahu para pasien ini berasal dari luar daerah setelah tim surveillance bergerak," katanya. 

Sultan menambahkan sejauh ini tenaga kesehatan (nakes) yang tangani Covid-19 di Bantaeng bekerja dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan tingkat keamanan level lima. Level tersebut telah melampaui level standar tingkat keamanan APD yang berlaku. 

"Kalau standarnya APD itu level tiga," ucap dia. []

 Baca juga: 

Berita terkait
11 Tenaga Kesehatan di Bantaeng Positif Corona
Sebanyak 11 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Bantaeng terpapar virus Corona. Ini penyebabnya.
Bantaeng Menunggu Payung Hukum Protokol Kesehatan
Bupati Bantaeng Ilham Azikin berharap Pemprov Sulsel bisa membuat Perda penerapan protokol kesehatan sebagai payung hukum menuju New Normal.
Satu Pasien Positif Covid-19 di Bantaeng Meninggal
Satu pasien berinisial SU di Kabupaten Bantaeng meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.