TAGAR.id, Jakarta - Apa benar Partai Demokrat mematok AHY harus capres atau cawapres pada calon mitra koalisi di Pilpres 2024. "Tidak benar," kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.
Herzaky mengatakan itu dalam keterangan tertulis diterima Tagar, Kamis, 7 Juli 2022.
Ketua Umum Partai Demokrat AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono sudah bertemu beberapa ketua umum parpol lain, tapi sejauh ini belum ada kesepakatan untuk berkoalisi di antara mereka.
Di antaranya AHY sudah bertemu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Alotnya komunikasi di antara mereka, isunya karena Partai Demokrat yang hanya punya 7 persen kursi DPR mematok AHY harus capres atau cawapres.
Untuk mengusung capres dan cawapres di Pilpres 2024, partai politik atau gabungan partai politik (koalisi) harus punya minimal 20 persen kursi DPR.
Belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres.
Herzaky mengatakan AHY tiap kali bertemu ketua umum parpol lain, yang dibahas adalah hal lebih besar. Yaitu visi misi.
"Ketua Umum Partai Demokrat, AHY, ketika bertemu dengan Ketua Umum Parpol-parpol lain, selalu mengedepankan pembahasan visi, misi, dan platform koalisi," ujar Herzaky.
Hal itu dilakukan, kata Herzaky, untuk mencari kesamaan chemistry dan pandangan, "Untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat."
Juga, lanjut Herzaky, membahas isu-isu kebangsaan dan kerakyatan terkini, dan apa solusi yang bisa ditawarkan oleh partai politik dengan melakukan sinergi dan kolaborasi.
"Belum ada bahas-bahas mengenai capres dan cawapres," kata Herzaky.
Yang ada, lanjutnya, "Sama-sama menyepakati, pembahasan mengenai capres dan cawapres dilakukan setelah koalisi terbentuk."
Dan, kata Herzaky, "Pilihan capres-cawapres salah satunya berdasarkan kemungkinan untuk dipilih rakyat atau menang di Pilpres 2024."
Herzaky menambahkan, Demokrat akan mendalami dan pelajari betul nantinya ketika pilihan capres dan cawapres ini sudah waktunya dibahas di koalisi.
"Ini yang menjadi salah satu prinsip dasar Ketum Partai Demokrat, AHY, dalam proses pembentukan koalisi. Koalisi dulu, baru bahas kriteria, dan setelahnya nama-nama bakal capres dan cawapres yang memenuhi kriteria," ujarnya.
Partai Demokrat, kata Herzaky, sangat menghargai kemandirian dan mekanisme internal tiap parpol dalam menentukan capres dan cawapres yang bakal diusung.
Demokrat juga memiliki mekanisme sendiri, kata Herzaky.
"Tentu aspirasi dari tiap partai ini bakal dibahas di dalam koalisi ketika sudah terbentuk nantinya untuk didapatkan kesepakatan capres dan cawapres yang bakal diusung," tutur Herzaky. []