Oleh: Michael Doyle
TAGAR.id - Era baru bagi balapan mobil khusus perempuan sudah di depan mata. Ajang yang bernama F1 Academy ini akan menampilkan para pembalap khusus perempuan dari berbagai pelosok dunia.
Dimulai pada tahun 2023 ini 15 pembalap perempuan dari lima tim akan bertanding dengan harapan akan ada pembalap perempuan pertama yang bisa bertanding di Grand Prix Formula 1 sejak gelaran ini dimulai tahun 1976.
Kategori baru ini akan mengikuti tahapan Formula 1, Formula 2 dan Formula 3, dan bertujuan menjadi landasan karir bagi para pembalap perempuan.
Kelima tim yang akan bertanding telah mengikuti lomba di F3 dan F2, namun kategori khusus F1 Academy akan membuat perhatian lebih terkonsentrasi ke pembalap perempuan.
Pembalap Inggris yang masih remaja, Abbi Pulling, sudah bergabung dengan tim Rodin Carlin yang menjadi bagian dari program balapan Alpine Academy, akademi yang sudah menghasilkan pembalap pria yang saat ini tampil di Formula 1 yaitu Oscar Piastri dan Guanyu Zhou.
Pulling yang beruisa 19 tahun sebelumnya sudah berlaga di Formula 4 Inggris dan lomba Seri W khusus perempuan.
Namun sekarang ia mendapat kesempatan untuk membuktikan diri bertanding di tingkat tertinggi.
"Bagus sekali bisa bertanding di musim pertama F1 Academy, terutama bisa bekerja sama dalam tim Rodin Carlin," kata Pullling.
"Saya tidak sabar lagi menunggu musim dimulai, bisa bekerja bersama dengan orang-orang hebat.
"Saya sangat percaya dengan kemampuan mereka dan tahu mereka bisa mendukung saya untuk menjadi yang terbaik."
Bagi pembalap perempuan Jerman, Carrie Schreiner, F1 Academy merupakan satu ajang lagi dalam karir pembalap berusia 24 tahun itu.
Dia bergabung dengan tim ART Grand Prix setelah kenyang tampil di lomba go-kart, juga Formula 4 di Inggris dan Jerman.
Dia menjadi perempuan pertama yang memenangkan lomba di seri Porsche Sports Cup di Austria pada tahun 2018.
"F1 mengambil langkah penting dalam menciptakan kejuaraan khusus untuk perempuan," katanya.
"Merupakan sebuah kehormatan untuk membalap bagi ART Grand Prix. Hanya ada sedikit tim yang sudah memiliki rekor menjuarai begitu banyak kejuaraan."
"Saya bangga bisa bergabung dengan tim ini dan bangga dengan apa yang akan kami capai bersama."
Kesempatan bagus bagi pembalap perempuan
Ketika mengumumkan seri barunya bulan November lalu, F1 mengatakan bahwa mereka ingin ada lebih banyak pembalap perempuan yang ikut bertanding.
"Niat F1 adalah memastikan pembalap perempuan memiliki kesempatan terbaik untuk mencapai potensi mereka, di mana langkah penting pertama yang bisa diambil adalah masuk ke Formula 3 dan kemudian terus menanjak."
Presiden F1, Stefano Domenicali, mengatakan seri baru ini akan memberikan kesempatan kepada para pembalap perempuan kesempatan terbaik untuk naik ke F3 dan dengan harapan nantinya bisa ke F1.
"Semua orang harus mendapatkan kesempatan untuk meraih mimpi mereka dan F1 ingin memastikan bahwa kami telah melakukan semua usaha untuk membuka berbagai pintu di dalam cabang olahraga yang hebat ini," katanya.
Pembalap Spanyol Nera Marti bergabung dengan Campos Racing tim Spanyol yang banyak mencatat prestasi di kategori junior.
"Ini akan memberikan kesempatan baru untuk melanjutkan langkah maju dalam karir balap saya," kata pembalap berusia 21 tahun tersebut.
Hanya ada dua perempuan yang pernah berlomba di F1 yaitu Maria Teresa de Filippis pada tahun 1950-an dan Lella Lombardi di tahun 1970-an.
Lombardi mencetak setengan angka bagi timnya, March, di Grand Prix Spanyol pada tahun 1975. (Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News/indonesian. []