Sumba Timur - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei distribusi elektoral calon Bupati Sumba Timur 2020 yang meliputi popularitas, citra personal dan jangkauan sosial. Survei tersebut dilaksanakan pada 9 sampai dengan 15 Oktober 2020.
Dalam rilis yang diterima Tagar, Sabtu 21 November 2020 pasangan Khristofel A. Praing-David Melo Wadu unggul signifikan dari pesaingnya, pasangan Umbu Lili Pekuwali-Yohanis Hiwa Wunu.
Dalam simulasi dua pasangan nama dengan menunjukkan spesimen surat suara yang memuat nama, foto dan nomor urut pasangan calon, pasangan Khristofel A. Praing-David Melo Wadu dipilih oleh sekitar 59.2 persen, dan pesaingnya tertinggal cukup jauh di posisi 31.5 persen, jaraknya sekitar 27.5 persen.
Sementara kelompok yang masih mengambang, belum bisa menunjukkan pilihannya tampak sudah hampir habis, tinggal sekitar 9.3 persen.
Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif, sehingga lebih disukai dibanding calon lain, dan kemudian dipilih.
Berdasar temuan survei Indikator Politik Indonesia di Kabupaten Sumba Timur, Khristofel A. Praing merupakan tokoh dengan popularitas paling tinggi dibanding nama calon lain, hampir semua pemilih tahu Khristofel A. Praing, 98.3 persen.
Kemudian Umbu Lili Pekuwali, namanya sudah dikenal oleh sekitar 88.1 persen, David Melo Wadu 79.3 persen, dan Yohanis Hiwa Wunu 67.2 persen.
Selain paling populer, Khristofel A. Praing juga memiliki tingkat kedisukaan paling tinggi di antara pemilih yang mengenal masing-masing nama.
Sekitar 80.6 persen pemilih yang mengenal sekaligus suka kepada Khristofel A. Praing. Sedangkan David Melo Wadu disuka oleh 77.4 persen yang mengenalnya, Umbu Lili Pekuwali 72.3 persen, dan Yohanis Hiwa Wunu disuka oleh sekitar 69.4 persen pemilih yang mengenalnya.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia di Sumba Timur yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 410 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 410 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar 4.9 persen.
Sampel berasal dari seluruh Kecamatan yang terdistribusi secara proporsional. Dan responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. [Adv]
Baca juga:
- Alasan Tokoh Masyarakat dan Pimpinan Partai Dukung SEHATI
- Tim Pemenang SEHATI Imbau Masyarakat Sumba Timur Tidak Golput
- Ini Program Paket SEHATI Jika Terpilih di Pilkada Sumba Timur