Surat Wasiat Mahasiswa Diduga Bunuh Diri di Sleman

Mahasiswa asal Sumenep ditemukan meninggal bersimbah darah di kamar kos di Sleman, Yogyakarta. Korban diduga bunuh diri. Ada surat wasiat di sana.
Ilustrasi jenazah (Foto: pixabay.com)

Sleman - Seorang mahasiswa bernama Faizal Hidayah 24 tahun ditemukan tidak bernyawa di kamar kos di Sleman, Yogyakarta pada Kamis 30 Januari 2020 malam. Korban asal Sumenep, Madura, Jawa Timur itu diduga bunuh diri. Ada surat wasiat di dalam kamar kosnya.

Kapolsek Mlati Komisaris Polisi Haryanto melalui Kepala Unit Reserse Kriminal, Inspektur Satu Nur Dwi Cahyanto mengungkapkan korban ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di dalam kamar. Saat ditemukan korban dalam posisi tengkurap dan kepala di sebelah barat.

"Korban ditemukan sudah meninggal di dalam kamar kos milik Bapak Karjono, warga Dusun Jetis RT 04 RW 32 Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman," kata Kompol Haryanto saat dikonfirmasi, Jumat 31 Januari 2020.

Sebelum ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 19:00 WIB malam, pemilik kos Karjono saat itu sedang melihat-melihat dan memotret burung. Sesaat kemudian, saksi tidak sengaja melihat sesuatu mencurigakan di dalam kamar kos korban.

Saat ditemukan korban sudah bersimbah darah.

Karjono mengaku takut melihat sendiri. Kondisi kamar korban saat itu dalam keadaan gelap gulita. Pemilik kos kemudian memberitahukan kepada saksi lain. Kemudian keduanya langsung mendatangi kamar korban.

Saat menyalakan lampau kamar, keduanya terkejut mendapati korban sudah bersimbah darah. "Saat ditemukan korban sudah bersimbah darah," katanya.

Karjono lalu melaporkannya kepada kepala dukuh desa setampat selanjutnya menghubungi Polsek Mlati. Petugas yang mendapati laporan langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama petugas dari Puskesmas Mlati untuk melakukan pemeriksaan terhadap korban.

Iptu Nur Dwi Cahyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim Dokter Puskesmas Mlati, diperoleh keterangan bahwa korban diperkirakan meninggal kurang lebih empat jam sebelum ditemukan meninggal.

Selain itu, pada tubuh korban ditemukan luka terbuka pada leher. Darah bersumber dari luka di leher tersebut akibat dari alat gerinda atau gergaji yang dipakai untuk melukai diri korban.

Iptu Dwi menyebut korban diduga kuat bunuh diri. "Saksi menemukan gerinda atau gergaji yang biasa digunakan untuk memotong keramik. Gerinda ditemukan berada di dalam kamar tempat korban," ujarnya.

Saat dilakukan olah TKP, petugas juga menemukan surat wasiat di dalam kamar. Surat itu diduga telah ditulis korban. Dalam surat berisi permohonan maaf telah membuat kesalahan kepada keluarga. Dalam surat itu korban juga menuliskan ungkapan rasa sayang kepada keluarga. "Surat wasiat tersebut ditulis dengan bahasa Madura," ucap Dwi.

Setelah pemeriksaan di lokasi, selanjutnya jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah Dr Sardjito untuk dilakukan perawatan jenazah. "Atas peristiwa itu, dari pihak keluarga menerima atas sebagai musibah. Jenazah akan dimakamkan di tempat asal korban di Sumenep, Jawa Timur," kata dia. []

Baca Juga:

Berita terkait
Pelajar Bunuh Diri, KPAI Minta SD Siapkan Psikolog
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) membutuhkan psikolog di sekolah untuk membendung upaya bunuh diri yang dilakukan pelajar.
Depresi, Perempuan di Kediri Coba Bunuh Diri
Seorang perempuan bernama Siti mencoba bunuh diri dengan melompat ke Sungai Brantas, Kediri akibat depresi yang dialami selama 5 tahun.
Sopir Angkot Padang Bunuh Diri, Diduga Cemburu
Seorang sopir angkot di Kota Padang, Sumatera Barat, nekat gantung diri karena diduga cemburu kepada sang istri.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.