Sumbangan Masyarakat Aceh Barat Beli Mesin RT-PCR

Masyarakat menghibahkan satu mesin Reverse Transcription-Polymarase Chain Reaction (RT-PCR) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat.
Petugas kesehatan Aceh Barat memperlihatkan mesin Reverse Transcription-Polymarase Chain Reaction (RT-PCR) yang dihibahkan oleh Masyarakat kepada Pemda Aceh Barat. (Foto: Tagar/Vinda Eka Saputra)

Aceh Barat – Masyarakat di Kabupaten Aceh Barat menghibahkan satu mesin Reverse Transcription-Polymarase Chain Reaction (RT-PCR) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat untuk mempercepat pemeriksaan hasil Swab di Kabupaten setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, Syarifah Junaidah mengatakan dengan adanya mesin RT-PCR di Kaupaten Aceh Barat maka pemeriksaan terhadap hasil swab akan lebih cepat dibandingkan jika harus mengirim sample swab ke Banda Aceh.

“Insyaallah kalau mesinnya sudah ada di Aceh Barat hasilnya bisa kita dapatkan langsung minimal dalam tempo dua jam itu hasilnya sudah keluar,” kata Syarifah Junaidah, Jumat, 13 November 2020.

Nantinya mesin RT-PCR yang dihibahkan oleh masyarakat kepada Pemda Aceh Barat ini akan di tempatkan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Lebkesda) Aceh Barat yang berada di Desa Suak Ribe, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Kalau mesinnya sudah ada di Aceh Barat hasilnya bisa kita dapatkan langsung minimal dalam tempo dua jam itu hasilnya sudah keluar.

“Untuk yang mengoperasikannya sudah ada nanti tenaga Lebkesda kita akan diberikan pelatihan untuk mengoperasikan mesin RT-PCR ini,” katanya.

Kata dia, mesin RT-PCR yang dihibahkan kepada Pemda Aceh Barat ini merupakan hasil sumbangan yang diberikan oleh masyarakat beserta para pengusaha yang berada di Kabupaten Aceh Barat.

“Kalau memang tenaga kesehatan kita sudah dilatih maka sudah bisa dilakukan dioperasikan mungkin nanti kita ada bawa warga untuk dilakukan pemeriksaan di sini nanti,” ujar Syarifah Junaidah.

Sebelumnya untuk sample swab terhadap warga yang diambil oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Barat akan dikirim ke Balitbangkes Banda Aceh membutuhkan waktu sekitar satu minggu sampai hasilnya keluar.

“Biasanya kalau kita bawa ke Banda Aceh itu kita bawa ke sana setelah kita ambil spesimennya dan kita bawa langsung ke sana tidak boleh lebih dari empat jam dan dalam empat jam kita harus sudah sampai ke sana, besoknya baru diperiksan dan hasilnya bisa sampai satu hingga dua minggu baru keluar,” ujarnya. []

Berita terkait
Kata Disperindagkop soal Agen Gas Elpiji Nakal di Aceh Barat
Disperindagkop tidak bisa menindak dan memberi sanksi kepada para agen gas LPJ 3 kilogram di Aceh Barat.
Warga Aceh Barat Gali Sendiri Saluran Air Pakai Cangkul
Warga di Kabupaten Aceh Barat mengali saluran pembuangan air dari Suak Sigadeng menuju ke laut di Desa Suak Ribe.
Penjualan Batu Bara di PT MIFA di Aceh Barat Turun 60 Persen
Daya beli batu bara di PT Mifa Bersaudara Aceh Barat turun hingga 60 persen akibat pandemi corona.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck