Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas mengatakan bahwa para tokoh politik tidak bisa menahan syahwat politiknya dalam rangka menyambut 76 tahun Indonesia Merdeka karena adanya ‘lomba’ pemasangan baliho calon presiden tahun 2024.
“Para tokoh politik yang sudah tidak bisa menahan syahwat politiknya. Para tokoh politik seperti Puan, Airlangga dan Muhaimin Iskandar sedang berlomba memasang baliho terbaik dan terbanyak.” kata Fernando, Rabu, 11 Agustus 2021.
Fernando juga menilai bahwa dengan dipasangnya baliho-baliho tersebut disaat pandemi membuat para tokoh politik yang bersangkutan sudah kehilangan hati nuraninya dan lebih mengutamakan agenda politik.
Mereka tidak peduli terhadap penderitaan rakyat, sangat pantas kalau masyarakat dan pemilih 'menenggelamkan' para tokoh yang terkait.
Selain itu, dia menegaskan bahwa seharusnya para tokoh politik membantu mengatasi masalah pandemi yang sedang dialami bersama, bukan mementingkan agendanya sendiri.
“Saat ini negara dan rakyat sedang susah akibat pandemi Covid-19, seharusnya sarana sosialisasinya bukan berlomba-lomba memasang baliho tetapi berlomba membantu pemerintah dan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.” katanya.
Fernando Emas menyarankan kepada masyarakat Indonesia untuk bersikap adil yaitu dengan cara tidak memilih para tokoh politik yang ‘berlomba’ dikala rakyat Indonesia sedang mengalami krisis akibat pandemi Covid-19.
“Saya kira itu cukup adil atas hal yang dilakukan oleh para tokoh dan partai politik yang tidak peduli atas apa yang dialami masyarakat dengan memasang baliho terbaiknya disaat masyarakat sedang susah dan sulit untuk bertahan hidup. Mereka tidak peduli terhadap penderitaan rakyat, sangat pantas kalau masyarakat dan pemilih 'menenggelamkan' para tokoh yang terkait," tegasnya. []
Baca Juga: Pengamat: Baliho Puan Maharani Makin Masif Berefek Positif
(Bariq Yonanda)