Jakarta – Ramai diperbincangkan usai memborong 12 Piala Citra di pergelaran Festival Film Indonesia (FFI) 2021 pada 10 November 2021, Penyalin Cahaya atau Photocopier besutan sutradara Wregas Bhanuteja ini semakin dinanti oleh masyarakat Indonesia.
Sebelum menonton film ini di berbagai platform yang nantinya disediakan, ada baiknya kita mengetahui fakta-fakta menarik dari film ini terlebih dahulu. Simak 7 fakta Penyalin Cahaya berikut ini!
1. Debut film anjang sutradara
Nama Wregas Bhanuteja sudah cukup dikenal usai menggarap film-film pendek hingga meraih penghargaan dari berbagai film yang dimilikinya. Sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini menjadikan Penyalin Cahaya sebagai film panjang pertamanya. Beruntungnya, berkat film ini Wregas mendapatkan penghargaan sebagai Sutradara Terbaik.
2. Syuting di tengah pandemi
Melakukan syuting di tengah pandemi rupanya tidak menjadi penghalang bagi tim produksi Penyalin Cahaya. Syuting yang hanya dilakukan selama 20 hari di kawasan Jakarta ini terus menerapkan protokol Kesehatan yang ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19. Bangganya, tidak ada kasus Covid-19 yang terjadi di antara kru dan pemain hingga proses syuting usai.
3. Mengangkat isu kekerasan seksual
Diperankan oleh Shenina Syawalita Cinnamon, film ini mengangkat isu kekerasan seksual yang masih marak terjadi hingga saat ini. Menceritakan tentang mahasiswi bernama Sur yang kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik kampus, film ini menyuarakan ketidakadilan bagi para penyintas kekerasan seksual.
Film ini dibuat untuk membangkitkan keresahan di masyarakat tentang betapa pentingnya isu kekerasan dan pelecehan seksual yang masih belum mendapatkan ruang aman hingga saat ini. Meskipun terbilang tidak mudah, Wregas berhasil mengangkat isu itu dengan baik dalam film ini.
4. Tayang perdana di BIFF
Film Penyalin Cahaya tayang perdana di Busen International Film Festival (BIFF) pada Oktober lalu di Busan, Korea Selatan. Pada acara tersebut, Shenina Cinnamon selaku pemeran utama dan Wregas Bhanuteja selaku sutradara datang langsung sebagai perwakilan film tersebut.
Penyalin Cahaya diketahui mendapatkan tiga kali screening dan ketiganya full. Film ini juga sempat masuk ke dalam nominasi di kategori New Current pada pergelaran BIFF. Film Penyalin Cahaya berhasil diputar bersama dengan 223 film lainnya dari 70 negara yang berbeda.
5. Tidak tayang di bioskop
Meskipun dapat dikatakan film ini terbilang sukses dan menarik banyak perhatian, Wregas Bhanuteja menjelaskan bahwa Penyalin Cahaya direncanakan untuk tidak tayang di bioskop. Banyak hal yang menjadi pertimbangan akan penayangan film ini, salah satunya pandemi.
Tim Penyalin Cahaya telah berembuk dan setuju akan penayangan Penyalin Cahaya dengan layanan Over The Top (OTT) atau layanan streaming. Dengan menggunakan OTT, diharapkan film ini dapat ditonton secara luas di seluruh dunia.
6. Akan tayang di Netflix
Salah satu OTT yang menjadi pilihan untuk penayangan film Penyalin Cahaya ini adalah Netflix. Penonton di seluruh dunia dapat menonton film ini karena akan tayang menjadi Netflix Original Worldwide dan akan premiere pada 13 Januari 2022 mendatang.
7. Meraih 12 Piala Citra di FFI
Penyalin Cahaya menjadi film peraih Piala Citra terbanyak dengan memborong 12 Piala Citra dari 17 nominasi yang ada. Beberapa kategori yang berhasil diraih adalah Pemeran Pendukung Pria Terbaik, Penyunting Gambar Terbaik, Penata Musik Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, Pemeran Pria Terbaik, Sutradara Terbaik, Film Cerita Panjang Terbaik di FFI, dan masih banyak lainnya.
(Rana Maheswari Ummairah)