Mataram - Kasus pasien positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah menjadi 206 orang. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap 106 sampel swab menunjukkan, 89 sampel negatif, enam positif ulangan dan ada 11 kasus baru positif Covid-19.
"Dengan adanya tambahan 11 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, tidak ada tambahan kasus sembuh dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 206 orang," kata Sekretaris Daerah sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 NTB, Lalu Gita Ariyadi pada Minggu, 26 April 2020.
Berdasarkan jumlah itu, sebanyak 23 orang dinyatakan sudah sembuh, empat orang meninggal dunia serta 179 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
Jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 206 orang.
Gita mengatakan untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif.
Populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu tenaga kesehatan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG), serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan.
Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, 1.093 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 47 orang reaktif, dan 1.996 PPTG perjalanan Gowa Makassar diperiksa dengan hasil 451 orang reaktif, serta PPTG perjalanan Bogor diperiksa 101 orang dengan hasil 14 orang reaktif.
"Semua orang dengan hasil RDT reaktif dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19," ujar Gita.
Ditemui usai mengikuti rapat telekonferensi, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengatakan telah menerima arahan dari Presiden Joko Widodo dalam penanganan Covid-19, khususnya evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Zul menyampaikan bahwa Presiden Jokowi ingin percepatan tes dan pelacakan kasus virus Corona. Jokowi ingin Indonesia segera normal kembali.
"Presiden menekankan pentingnya upaya kita untuk melakukan tes masif, dilanjutkan pelacakan yang agresif serta isolasi yang ketat," jelasnya.
Dalam rapat itu, Jokowi juga meminta kepada seluruh kementerian dan pemerintah daerah bisa bekerja lebih keras lagi untuk mengajak masyarakat agar lebih disiplin.
"Presiden mengajak seluruh masyarakat dan aparat supaya bisa lebih disiplin menerapkan physical distancing agar kita mampu menurunkan kasus Covid-19 di Indonesia," ungkap Zul.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 483 orang dengan perincian 317 orang PDP masih dalam pengawasan, 166 orang PDP selesai pengawasan atau sembuh, dan 15 orang PDP meninggal. Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 4.824 orang, terdiri dari 804 orang masih dalam pemantauan dan 4.020 orang selesai pemantauan.
Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.821 orang, terdiri dari 1.892 orang masih dalam pemantauan dan 929 orang selesai pemantauan.
Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 49.221 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 12.492 orang, dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 36.729 orang.
Dalam mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas, ada tiga hal yang terus dilakukan oleh pemerintah, yaitu melakukan tes kepada semua PDP, ODP dan PPTG untuk mempercepat indentifikasi dan penanganan kasus, kemudian dilakukan pelacakan dan penelusuran secara masif.
Langkah kedua, melakukan pengawasan dan isolasi secara ketat serta penanganan medis yang tepat terhadap kasus terkonfirmasi Covid-19. Ketiga, terus melakukan sosialisasi dan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), penggunaan masker untuk semua serta physical distancing. []