Suara PDIP di Pilkada Medan Diprediksi Bulat ke Bobby

Suara PDIP di Pilkada Medan 2020, diperkirakan akan bulat mendukung Bobby Nasution pasca pemecatan Akhyar Nasution.
Bobby Nasution dalam satu kesempatan saat bersilaturahmi dengan warga Kota Medan. (Foto: Tagar/Istimewa).

Medan - Meski DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum resmi mengumumkan kandidat yang akan diusung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Medan 2020, namun, suara PDIP diperkirakan tidak akan pecah.

Seperti diketahui, petahana yang juga Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution meski sudah dipecat dari keanggotaan PDIP, namun Akhyar tumbuh dan besar di partai berlambang banteng ini.

Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo, datang sebagai penantang dan kemungkinan besar akan diusung oleh PDIP dan beberapa partai lain.

Akademisi dari Universitas Medan Area (UMA) Ara Auza, Senin, 10 Agustus 2020, mengatakan, apakah Akhyar Nasution mengambil suara dari PDIP, kemungkinannya kecil.

Tentu PDIP sebagai partai berkuasa di pusat, tidak akan rela suaranya diambil oleh PKS dan Demokrat

"Kecil kemungkinannya. Sebab dari pilkada ke pemilu, pergerakan suara PDIP di Kota Medan tidak terlalu bergerak signifikan, artinya pemilihnya sudah teridentifikasi. Mayoritas pemilih PDIP dari kalangan fusi elemen partai yang bergabung membentuk PDI dan karakteristiknya loyal," ujarnya.

Baca juga:

Apakah suara PDIP akan ke Bobby Nasution, menurut Ara Auza, iya. Apabila Bobby Nasution bergandeng dengan kader Gerindra, melawan koalisi Demokrat dan PKS.

"Maka elaborasi kepentingan pemilih PDIP yang berlawan dengan PKS, akan memudahkan Bobby Nasution untuk mendapatkan dukungan dari pemilih PDIP," jelasnya.

Menurut Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi UMA ini, PDIP sendiri akan menjaga maksimal suaranya, dan tentu tidak rela suaranya diambil oleh Akhyar Nasution yang akan diusung oleh Demokrat dan PKS.

"Seperti yang kita tahu, Akhyar Nasution adalah kader yang dipecat dari PDIP. Begitu juga partai pengusungnya PKS dan Demokrat, ada di kubu oposisi di pemerintah pusat. Tentu PDIP sebagai partai berkuasa di pusat, tidak akan rela suaranya diambil oleh PKS dan Demokrat untuk kader yang sudah dipecat," ujarnya.

Sebelumnya juga, kata Ara, PDIP Sumut dan Demokrat saling tuding haus kekuasaan menyusul kepindahan Akhyar Nasution ke Demokrat.

"Itu sudah cukup menjadi tolak ukur untuk PDIP menjaga suaranya tidak diambil oleh Akhyar Nasution," tuturnya. []

PEN

Berita terkait
DPR Sesalkan Banyak Kotak Kosong di Pilkada 2020
DPR menyesalkan banyaknya calon tunggal dalam pilkada serentak 2020, yakni sekitar 31 daerah.
Putra Sekda Sulsel Dapat Rekomendasi PKB Pilkada Barru
Putra Sekretaris Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani, Mudassir Hasri Gani mendapat rekomendasi dari Partai PKB untuk maji di Pilkada Barru.
Pilkada Manggarai, NasDem Dukung Deno-Madur
Pasangan Calon Bupati dan Pasangan Calon Wakil Bupati Manggarai NTT, paket Deno Kamelus dan Viktor Madur mendapat rekomendasi dari Partai NasDem.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.