Tangerang - Pengemudi ojek online (ojol) mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang sebagai langkah upaya pemerintah dalam meretas penularan Covid-19. Meskipun secara ekonomi membuat penghasilan driver ojol semakin menurun.
Masyarakat bisa mandiri menciptakan ketahanan pangan dan bisa efektif dalam mengurangi beban pemerintah.
Ketua persatuan pengemudi ojol yang terikat dalam wadah Gograber, Ferry Budi mengatakan langkah baik pemerintah dalam penerapan PSBB tidak dibarengi dengan solusi yang tepat.
"Kami apresiasi langkah PSBB dan berterima kasih terhadap informasi tentang penerimaan bantuan yang diberikan kepada masyarakat luas khususnya juga kepada ojol. Walaupun info yang kami terima masih simpang siur, baik bentuk, jumlah dan kapan penerimannya, kami tetap apresiasi," ucap Ferry kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.
Ferry mengatakan alangkah baiknya jika dibarengi dengan edukasi dan support terhadap masyarakat. Misalnya, kata dia, dengan memberikan edukasi tentang bagaimana cara bertahan hidup pada masa PSBB, seperti pemberian bibit tanaman atau yang lainnya.
"Masyarakat bisa mandiri menciptakan ketahanan pangan dan bisa efektif dalam mengurangi beban pemerintah," ujar Ferry.
Ferry terus mengimbau 8 ribu anggota Gograber untuk waspada terhadap situasi pandemi. Ia mengingatkan untuk menjaga kebersihan dan tidak bisa memaksa untuk berhenti beraktivitas.
"Saya tekankan untuk kebersihan menjadi hal paling utama buat rekan-rekan. Kalau untuk order ya saya rasa masih ada, cuma sangat sulit diharapkankan kecuali teman-teman bisa mencari order reguler di luar aplikasi dari masing-masing langganan," ucapnya.
Untuk informasi, aplikasi ojol juga memberikan bantuan untuk mitra berupa bantuan voucher sembako senilai seratus ribu rupiah yang bisa ditukarkan di Alfamart dengan syarat mitra harus membeli barang diluar promo kepada toko tersebut.
"Promo itu bisa kita tukar hanya satu kali saja," ujar Ferry. []