PSBB Tangerang Selatan, KRL Tetap Beroperasi

Tangerang Selatan sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), apakah berpadampak pada operasi Kereta Rel Listrik (KRL).
PSBB Tangerang Selatan, KRL Tetap Beroperasi. (Foto: Tagar/Alfi)

Tangerang Selatan - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek), khususnya Tangerang Selatan memunculkan wacana pemberhentian operasi Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.

Kita enggak sampai kesitu, tapi manajemen kereta apinya memahami atau menerapkan protokol kesehatan.

Belakangan wacana itu ditolak langsung oleh Kementrian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Wakil Wali Kota Benyamin Davnie tidak akan menghentikan operasional KRL di Kota Tangsel selama masa PSBB. Karena, menurut Benyamin, sesuai dengan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 13 tahun 2020 disebutkan di pasal 14 ayat 1 dan 2.

Di ayat 1 disebutkan Pemenuhan kebutuhan pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf a, meliputi kegiatan penyediaan, pengolahan, penyaluran dan/atau pengiriman: a. bahan pangan/makanan/minuman; b. energi, c. komunikasi dan teknologi informasi; d. keuangan, perbankan dan sistem pembayaran; dan/atau e. logistik.

Sementara di ayat 2, Pemenuhan kebutuhan sehari-hari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf a, meliputi: a. penyediaan barang retail di: 1. pasar rakyat; 2. toko swalayan, berjenis minimarket, supermarket, hypermarket, perkulakan dan toko khusus baik yang berdiri sendiri maupun yang berada di pusat perbelanjaan; 3. toko/warung kelontong; 4. toko obat/ apotek; atau 5. depo isi ulang air minum.

"Diperaturan Wali Kota nomor 13 tahun 2020 itu disebutkan bahwa semua pergerakan orang dan barang dihentikan sementara kecuali kereta api dan pesawat udara," ucap Benyamin, Senin, 20 April 2020

Jasa KRL, kata Benyamin, sangat berpengaruh terhadap bahan pokok di Kota Tangsel karena bahan logistik yang masuk di Pasar Serpong merupakan berasal dari daerah Maja, Provinsi Banten.

"Kereta api yang mengangkut kebutuhan 9 bahan pokok, bahan di Pasar Serpong itu kan dari Maja, jadi nanti kita akan terpengaruh, jadi seperti itu. Bukan penyetopan, karena berpengaruh kepada ekonomi nanti," ucapnya.

Meskipun tetap beroperasi, Pemkot Tangsel terus berkoordinasi dengan beberapa stasiun kereta api yang berada di Kota Tangsel untuk menjalankan protap kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kemudian penumpang yang menjaga jarak di kereta api, penumpangnya menggunakan masker itu yang kita mintakan. Jadi bukan kereta api kita setop, karena dia ngangkut sembako. Kita enggak sampai kesitu, tapi manajemen kereta apinya memahami atau menerapkan protokol kesehatan," ujar Benyamin.

Pada hari ketiga penerapan PSBB di Kota Tangsel tampak Staisun Rawa Buntu yang terlihat sepi dan tak seperti biasanya. Hanya beberapa orang yang lalu lalang menggunakan moda transportasi KRL untuk beraktivitas.

Di ketahui bahwa Stasiun Rawa Buntu merupakan salah satu stasiun KRL yang melintas di Kota Tangsel, selain itu juga ada Stasiun Serpong, Stasiun Sudimara, Stasiun Pondok Ranji, dan Stasiun Jurang Mangu.[]

Berita terkait
PSBB Kab Tangerang, Warga: Kalo Ga Keluar Ga Makan
PSBB yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Tangerang, ternyata masih banyak warga yang tidak mentaatinya.Banyak dari mereka tak menggunakan masker.
Benyamin Davnie Tinjau Check Point PSBB Tangsel
Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie meninjau beberapa titik check point penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
PSBB Tangsel, Airin: Ikhtiar Bersama Lawan Covid-19
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan PSBB salah satu cara ikhtiar untuk bersama melawan Covid-19.