Pematangsiantar - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai Partai Demokrat berupaya untuk mengambil pengaruh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang.
Pasalnya, putrinya yang bernama Siti Nur Azizah diberi posisi strategis sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat. Namun, hal itu tetap dianggapnya sulit, karena Ma'ruf Amin memiliki kedekatan dengan partai politik lainnya.
"Bisa saja tujuan Demokrat untuk menarik pengaruh Wapres, tetapi potensi itu kecil sekali mengingat Wapres sudah melekat di parpol lain, terutama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," kata Dedi kepada Tagar, Senin, 20 April 2020.
Masuknya Siti Nur Azizah di struktural Demokrat tidak mengesankan ini karena ketokohannya yang masih bukan siapa-siapa dalam politik.
Baca juga: Nyalon Pilkada, Putri Ma'ruf Amin Keluar dari ASN
Kendati Siti digaet oleh Demokrat, Dedi mengatakan, dalam dunia perpolitikan akan sulit mengambil pengaruh ketokohan seseorang yang berbeda partai.
"Dalam iklim politik, ketokohan sulit menggeser pengaruh seseorang ke lain parpol yang berbeda karakter. Jadi, dari sisi ini perhitungan Demokrat masih perlu pertimbangan," ujarnya.
Masuk dalam struktur kepengurusan Demokrat, kata dia, tidak dapat membuat pengaruh apa-apa. Meski sebagai anak orang nomor dua di Indonesia, tidak serta merta dapat memengaruhi suara Siti Nur Azizah di Pilkada mendatang, karena tergolong sebagai wajah baru di dunia politik.
"Masuknya Siti Nur Azizah di struktural Demokrat tidak mengesankan ini karena ketokohannya yang masih bukan siapa-siapa dalam politik, meskipun putri Wapres tidak lantas membuatnya menjadi pemantik suara Demokrat di masa mendatang," kata dia.
Namun, di sisi lain, langkah itu cukup menguntungkan bagi Siti yang baru saja memiliki kendaraan politik. "Tetapi menguntungkan bagi Siti Nur Azizah, karena bagaimanapun dia memerlukan eksistensi politik untuk memulai karir politiknya," ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan popularitas yang dimiliki mantan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), seharusnya partai itu bisa memilih orang-orang yang paham politik di Tanah Air saat ini.
Langkah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memasukkan orang-orang yang kurang mapan, dinilai tidak bagus.
"Padahal, dengan ketokohan SBY, Demokrat seharusnya tetap menyusun struktur parpol lebih banyak dari kalangan mapan secara intelektual dan kapasitas politis. Dengan susunan yang ada, struktur Demokrat hambar dan terkesan hanya diisi oleh loyalis AHY," ujar Dedi.
Seperti diketahui, putri Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah menjadi salah satu bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Saat ini dia telah memiliki kendaraan politik usai bergabung dengan Partai Demokrat. Dirinya juga mengaku telah mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), untuk fokus saja di dunia politik.
Bergabungnya Siti Nur Azizah dengan Partai Demokrat, usai Ketua Umum Agus Hatimurti Yudhoyono mengungkap susunan kepengurusan partai. Tak tanggung-tanggung, Siti langsung dipercayakan menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal pada Susuan Kepengurusan Partai Demokrat Periode 2020-2025. []