Stadion Direnovasi Agar PSM Bisa Tampil di Makassar

PSM Makassar merencanakan merenovasi Stadion Andi Mattalatta Mattoanging agar memenuhi verifikasi AFC.
CEO PSM Munafri Arifuddin mengungkapkan keinginan klub merenovasi Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar, agar bisa digunakan untuk pertandingan yang diselenggarakan AFC seperti Piala AFC atau Liga Champions Asia. (Foto: Tagar/Rio Anthony)

Makassar - PSM Makassar mempertimbangkan merenovasi Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Makassar. Renovasi akan dilakukan agar PSM bisa menggelar pertandingan Piala AFC di Makassar. Selama ini, tim Juku Eja harus bermain di Bogor saat menjalani laga kandang Piala AFC. 

PSM sangat berharap bisa menyuguhkan pertandingan internasional untuk memuaskan suporter. Saat lolos ke Piala AFC, PSM berharap suporter bisa menyaksikan pertandingan melawan tim-tim asing. 

Hanya harapan itu tak bisa terwujud karena Stadion Mattoangin tidak memenuhi persyaratan dari AFC. Akibatnya pertandingan kandang Piala AFC selalu digelar di Stadion Pakansari, Bogor

Saya punya cita-cita besar, yaitu stadion ini bisa digunakan untuk Piala AFC. Semua kekurangan dari lapangan harus dicek lagi. Pasalnya dulu stadion ini bisa dipakai untuk pertandingan Piala AFC. Namun kini tidak bisa digunakan

CEO PSM Munafri Arifuddin mengungkapkan perlu adanya perbaikan terhadap kekurangan dari stadion agar bisa menggelar pertandingan Piala AFC. Menurut dia stadion tersebut sesungguhnya pernah lolos verifikasi AFC karena bisa digunakan untuk pertandingan internasional. 

Kini stadion itu dinilai sudah tidak memenuhi persyaratan. Ini yang menjadikan PSM terpaksa bermain di luar Makassar di stadion yang sudah lulus verifikasi.

"Saya punya cita-cita besar, yaitu stadion ini bisa digunakan untuk Piala AFC. Semua kekurangan dari lapangan harus dicek lagi. Pasalnya dulu stadion ini bisa dipakai untuk pertandingan Piala AFC. Namun kini tidak bisa digunakan. Apakah karena standar yang dipakai sudah berbeda sehingga tidak lagi memenuhi persyaratan," kata Appi, sapaan akrab Munafri, di Makassar, Selasa 11 Juni 2019.

PSM Dirugikan

PSM jelas dirugikan karena harus bermain di luar kandang di pertandingan Piala AFC. Ini yang membuat Appi gusar. Pasalnya, PSM tidak bisa tampil di hadapan pendukung. Klub juga sama sekali tidak mendapat pemasukan dari pertandingan kandang. Bahkan klub mengalami kerugian yang tidak sedikit. 

"Kami tiga kali bermain di Bogor saat menjadi tuan rumah. Ini tentu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Bila dana yang dikeluarkan untuk pertandingan di luar Makassar itu dikonversi menjadi kursi single seat di Stadion Mattoanging, itu sama dengan menghasilkan ribuan single seats," ujarnya.

"Kami mengeluarkan biaya tetapi tidak ada pemasukan sama sekali alias nol. Ini sangat merugikan klub," lanjut dia.

Menurut dia rencana renovasi tidak membutuhkan waktu lama. Dia juga berharap bila perhitungan biaya disetujui, maka pengerjaan renovasi akan dilakukan. 

"Kami akan menghitung dengan baik dan cermat mengenai biaya yang dikeluarkan untuk renovasi. Setelah dihitung, kami baru akan mengajukan ke pemilik stadion (Yayasan Olahraga Sulawesi Selatan) untuk dilakukan renovasi," kata Appi menerangkan. 

Sebagai langkah awal perbaikan, klub sudah mengganti kursi di bench pemain yang mewah dan sesuai standar. Selanjutnya, PSM berencana merombak tribun menjadi single seat dan beberapa perbaikan lainnya.

"Saat ini verifikasi AFC sudah dilakukan lagi untuk penggunaan pertandingan Piala AFC. Nantinya kami tidak hanya mengajukan satu stadion untuk pertandingan tandang. Ada beberapa stadion yang diajukan, salah satunya Stadion Mattoanging," urainya

PSM sendiri sudah lolos ke semifinal zona ASEAN Piala AFC. Mereka bertemu wakil Vietnam, Vietnam Binh Duong. Di semifinal pertama, PSM melakoni laga tandang pada Rabu 19 Juni 2019. Selanjutnya, PSM menjadi tuan rumah pada semifinal kedua, Rabu 26 Juni 2019. []

Berita terkait PSM Makasar: 

Berita terkait
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.