Yogyakarta - Berada di dalam pemukiman kampung Gang Macanan, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta warung Soto Batok30 nampak dipadati pembeli. Mereka saling bercengkrama satu dengan yang lain sambil menikmati hidangan.
Sambil menunggu antrean karena ada pengecekan suhu tubuh, terlihat beberapa ibu-ibu muda sedang sibuk melayani pembeli.
Baca Juga:
Meski terbilang kecil, warung ini sangat mendisiplinkan protokol kesehatan virus corona. Beberapa tempat duduk misalnya, mereka sekat dengan plastik. Menyediakan dua tempat cuci tangan berada di setiap pintu masuk.
Fitrilia, 34 tahun mengatakan, ada dua varian menu yang dijual di Soto Batok30, yaitu ayam dan daging. Untuk harganya, makanan yang cukup laris di Yogyakarta ini cukup ekonomis hanya Rp 5.000 tiap satu porsi. Tusukan sate Rp 2.000, aneka minuman Rp 2.000.
“Hitungannya sudah murah meriah sekali. Isi sotonya ada tambahan kecambah dan bihun,” kata Koordinator warung Soto Batok30 saat bercerita kepada Tagar, Sabtu, 24 Januari 2021.
Warung Soto Batok30 yang berada di dalam pemukiman kampung Gang Macanan, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Fitri mengaku, Soto Batok30 memiliki cita rasa yang berani diadu dengan kuliner soto di tempat lain. Perbedaan yang sangat mencolok menikmati soto dengan mangkuk batok kelapa.
Usut-punya usut, warung Soto Batok30 ini merupakan usaha yang baru dirintis sejak 22 November 2020. Bukan hanya Fitrilia, usaha kuliner tersebut buah gotong royong 8 orang ibu-ibu muda di kampungnya.
Hitungannya sudah murah meriah sekali. Isi sotonya ada tambahan kecambah dan bihun.
Sejak pandemi virus corona, pekerjaan delapan ibu muda ini ikut terdampak. Ada yang dirumahkan sampai di Pemutus Hubungan Kerja (PHK). Mereka saling beskesinambungan satu sama lain agar bertahan disituasi yang pelik ini. Aktivitas yang sering mereka lakukan adalah masak. “Dari kebiasaan masak ini yuk buat usaha saja biar kumpul-kumpulnya bermanfaat. Apalagi penghasilan suami juga berkurang,” ucapnya.
Sejak itulah, kedelapan ibu muda ini saling bahu membahu. Mengulurkan tangan dan sebagian hartanya untuk membangun warung Soto Batok30. Tak disangka, usaha mereka mendapat antusias dari masyarakat sekitar bahkan pembeli yang jauh-jauh datang dari luar.
Warung Soto Batok30 yang berada di dalam pemukiman kampung Gang Macanan, Bausasran, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Memasuki bulan ketiga ini, Soto Batok30 mampu menjual 300-400 porsi. Sayangnya, warung ini hanya buka di hari Minggu dari jam 06.00-11.00 WIB. “Sementara memang hari Minggu saja. Karena kalau hari biasa suami kerja, anak enggak ada yang jaga,” ungkapnya.
Jika belum sempat berkunjung ke sini namun ingin mencobanya, pembeli juga bisa pesan melalui online. Untuk harga pengiriman juga terbilang murah. “Bisa pesan ke media sosial kami atau WhatsApp juga bisa. Nanti diantara menggunakan jasa pengantar dari sini,” katanya.
Baca Juga:
Untuk memanjakan pembeli, warung Soto Batok30 menyediakan tempat selfi bagi pengunjung dengan background berbeda-beda setiap minggunya.
Salah satu pembeli bernama Dewi, 45 tahun mengatakan, bahwa soto yang dinikmati punya rasa yang enak dan memuaskan. Apalagi harganya masih sangat ekonomis. Dia juga mengomentari tempat Soto Batok30. “Tempatnya bagus, pelayanannya ramah. Saya berencana ke sini lagi bawa orang banyak,” ucapnya. []
