Sopir Ambulans Pejuang Covid-19 Tak Kenal Takut

Sopir ambulans harus rela mempertaruhkan nyawanya ntuk melakukan antar jemput pasien yang terjangkit virus Corona atau Covid-19.
Sopir Ambulans Pejuang Covid-19 Tak Kenal Takut. (Foto: Tagar/Mauladi)

Tangerang - Tak hanya tim medis, sopir ambulans layak disematkan sebagai salah satu 'Pejuang Covid-19'. Pasalnya, selama pandemi Corona, mereka mempertaruhkan nyawanya dengan melakukan antar jemput masyarakat dan melakukan pengecekan Covid-19 secara rutin.

Ini tugas berat, tapi harus kita lakukan demi keselamatan warga yang terjangkit virus Corona.

Dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh tim gugus Covid-19, secara bergiliran para sopir ambulans menjemput warga berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP). Bahkan, masyarakat yang sudah positif diantarkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).

"Kami satu mobil ada dua orang, sopir dan tim medis. Kami lakukan antar jemput perwilayah kecamatan sesuai jadwal yang kami terima dari tim gugus covid-19," ucap salah seorang sopir ambulans Kota Tangerang dengan inisial nama MC kepada Tagar, Minggu, 12 April 2020.

Setelah warga menyelesaikan pengecekan virus di Labkesda, kata MC, warga akan diantarkan kembali ke rumahnya oleh sopir ambulans yang sudah menjemputnya.

Namun dibalik pekerjaannya, siapa yang tahu bahwa ada rasa khawatir akan bahaya terhadap penularan virus yang akan menghampirinya. Tetapi demi tugas kemanusiaannya, MC harus rela berada dalam satu kendaraan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap bersama warga yang terjangkit Covid-19.

"Ini tugas berat, tapi harus kita lakukan demi keselamatan warga yang terjangkit virus Corona," ujar MC.

MC mengatakan saat perjalanan antar jemput pasien, tak ada komunikasi intens dengan pasien, selain mengarahkan jalan menuju rumah pasien.

"Ya paling saya minta diarahin sedikit saja saat menuju rumahnya usai dari Labkesda. Pasien hanya menyebutkan belok kanan dan kiri saja kepada saya," ucapnya.

MC mengatakan menjemput pasien dari sanak keluarga dan tetangga terdekat dari pasien yang sudah lebih dulu terjangkit. Pasalnya, secara otomatis dilakukan pengembangan pencegahan terhadap lingkungan terdekat, untuk menghentikan penyebaran virus Corona.

"Jumlah APD buat kami sangat terbatas. Hal ini yang termasuk kami keluhkan. Semoga saja dalam waktu dekat ada tambahan APD baik dari tim gugus atau sumbangan-sumbangan dari pihak manapun seperti yang sudah kami pakai," ucap MC.

Selain APD, kata MC, para sopir ambulans berharap ada tunjangan yang dapat mendukung tugas di lapangan dalam berjuang melawan Covid-19.

"Paling utama tunjangan atau ketersediaan fasilitas kesehatan buat kami, karena ini hal yang paling penting untuk kami," kata MC. []

Berita terkait
Keputusan Penerapan PSBB Kota Tangerang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyetujui permintaan wilayah Tangerang Raya untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tiga Kepala Daerah Tangerang Raya Koordinasi PSBB
Tiga kepala daerah di wilayah Tangerang Raya akan melakukan rapat koordinasi membahas pelaksanaan PSBB untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Langkah Daftar Kartu Prakerja Kota Tangerang
Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah memberikan kesempatan kepada seluruh pekerja untuk daftar Kartu Prakerja.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.