Soal Stimulus, Indef: Pilih Sektor Serap Tenaga Kerja Tinggi

Pemerintah penting untuk memberikan stimuls melalui program-program jangka pendek, khususnya kepada sektor yang menyerap tenaga kerja tinggi.
ilustrasi buruh (Foto: pixabay/Peggy_Marco)

Jakarta - Peneliti Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Media Wahyudi Askar menilai pemerintah penting untuk memberikan stimulus atau dorongan kemudahan berusaha melalui program-program jangka pendek. Khususnya kepada sektor yang menyerap tenaga kerja lebih tinggi.

Industri-industri yang masih berjalan seharusnya tetap didorong oleh pemerintah agar tidak collapse.

Tapi memang program-program jangka pendek dibutuhkan, seperti dorongan kemudahan berusaha, insentif atau subsidi dalam bentuk cash transfer pada pra kerja, hingga kemudian adanya sentra-sentra yang dijadikan fokus untuk sektor-sektor yang dipulihkan terlebih dahulu, terutama sektor yang penyerapan tenaga kerjanya lebih tinggi," katanya saat dihubungi Tagar, Selasa, 29 September 2020.

Selain itu, kata Media, dorongan juga penting diberikan oleh pemerintah terutama kepada industri-industri yang tetap bisa survive meski terdampak pandemi Covid-19. Misalnya industri manufaktur yang masih bisa jalan, terus sektor-sektor pertanian.

"Sektor jasa juga masih terus berjalan, begitu pula sektor komunikasi. Nah industri-industri ini yang seharusnya tetap didorong oleh pemerintah agar tidak collapse semuanya," ucap Media.

Namun, kata Media, ada beberapa industri yang sulit bangkit dalam waktu dekat, seperti perhotelan, pariwisata, dan transportasi. Menurutnya, diperlukan insentif yang berbeda, misalnya insentif pembiayaan perbankan, karena ini yang lebih dibutuhkan mereka.

"Tapi untuk sektor-sektor yang lain mungkin mereka butuh dorongan dalam bentuk kemitraan atau apa pun itu yang bisa membuat mereka berjalan terus, berakselerasi terus selama pandemi ini," ujar Media.

Terkait pemberian stimulus, kata Media, sebaiknya pemerintah menerapkan prioritas-prioritas tertentu sebelum memberikan stimulus ekonomi kepada pengusaha sampai akhir 2021. Menurut dia, alokasi keuangan yang harus diperkuat oleh pemerintah adalah hal implementasinya.

"Artinya kalau urutan-urutan kebijakannya tepat, Indonesia bisa keluar saat bersamaan ekonomi bisa pulih kembali. Sederhananya, prioritas utamanya tentu kesehatan, kedua bantuan sosial, ketiga adalah iklim usaha, jadi memang tidak bisa kebalik-balik, kalau terbalik justru tambah collapse," tutur Media. []

Berita terkait
Indef: Pemberian Stimulus ke Pebisnis Belum Tentu Efektif
Komitmen pemerintah untuk memberikan stimulus kepada pebisnis belum tentu efektif untuk mengembalikan iklim usaha seperti sediakala.
September, Stimulus Listrik PLN Bisa Dinikmati Lagi
pelanggan Rumah Tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA bersubsidi serta Sosial dan Bisnis Kecil 450 VA sudah bisa menikmati stimulus September.
Erick Thohir: Pekerja Dapat Stimulus Gaji Rp600 Ribu
Erick Thohir mengatakan besaran stimulus yang bakal diberikan kepada pekerja berpenghasilan kurang dari Rp 5 juta adalah Rp 600.000.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.