SMK Negeri di Aceh Terima Siswi Berkebutuhan Khusus

Sesuai dengan minatnya, Emilia mengikuti proses belajar mengajar di SMK Negeri 3 di jurusan kecantikan.
Emilia Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) (kiri) didampingi wakil ketua tim penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati (kanan) saat menggelar konferensi pers. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh – Emilia Silvia Nabila, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) yang sempat kesulitan masuk ke SMK Negeri 3, karena sekolah tersebut belum memiliki guru pendamping, akhirnya bisa menikmati proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan wakil ketua tim penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati, saat menggelar konferensi pers usai mendampingi Emilia bersekolah ke SMK Negeri 3 Banda Aceh.

Sesuai dengan minatnya, Emilia mengikuti proses belajar mengajar di SMK Negeri 3 di jurusan kecantikan.

"Sejak kecil Emilia senang mendandani teman-temannya. Selama ini, ananda Emilia juga sering mendandani anak-anak di sekitar rumahnya," ujar Dyah, Senin 5 Agustus 2019.

Insyaallah ini menjadi pembelajaran dan media kampanye bagi kita semua terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi

Wanita yang juga menjabat Dewan Penasihat Lembaga Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus Aceh, ini berharap agar kejadian yang dialami oleh Emilia menjadi sarana pembelajaran dan media kampanye kepada seluruh masyarakat, bahwa pendidikan inklusi telah mewajibkan sekolah umum untuk menerima ABK sebagai peserta didik.

"Insyaallah ini menjadi pembelajaran dan media kampanye bagi kita semua terkait penyelenggaraan pendidikan inklusi. Emilia harus terus semangat belajar dan mengejar cita-citanya menjadi ahli kecantikan. Pemerintah Aceh dengan program Aceh Carong tentu akan mendukung seluruh anak Aceh yang ingin menggapai cita-citanya," sambung Dyah.

Kadis Pendidikan Aceh Syaridin menjelaskan, selama ini sudah ada 39 sekolah inklusi di Banda Aceh, namun memang belum banyak orangtua murid yang tahu.

"Di Banda Aceh saja, ada 39 sekolah inklusi. Namun memang kita akui fasilitasnya belum sepenuhnya ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Tapi semua fasilitas tersebut terus kita bangun agar ramah ABK," kata Syaridin.[]

Baca juga:

Berita terkait