Skenario Besar SBY untuk AHY

Banyak spekulasi berseliweran tentang SBY dianggap terlalu mengintervensi karir putra sulungnya, AHY.
SBY (kiri) dan AHY (Foto: Instagram)

Jakarta - Banyak spekulasi berseliweran tentang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap terlalu mengintervensi karir putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Belum mencicipi pangkat jenderal, AHY menyatakan pensiun dini dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), hingga soal skenario besar melenggangkan AHY menduduki kursi Presiden tahun 2024.

Agus harus meninggalkan dan mundur dari TNI sejak September 2016, institusi yang selama ini menaungi juga menjadi tempatnya meniti karir. Pensiun dari sana, AHY langsung berkiprah di panggung politik saat bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. 

AHY mengatakan, dia maju bersama Sylviana Murni dalam Pilkada DKI Jakarta karena ingin mengabdi untuk masyarakat Jakarta.

Agus juga mengatakan keputusan untuk mengabdi tidak lepas dari peran TNI. Dari TNI, ia belajar untuk mengabdi tanpa mengenal batas waktu dan batas wilayah penugasan. 

"Untuk jajaran TNI yang saya cintai dan saya banggakan. Saya katakan bahwa saya siap untuk melakukan pengabdian yang lain di dunia politik dan pemerintahan," ungkap Agus.

Dalam debut politiknya, AHY melawan petahana Basuki Tjahaja Purnama (BTP)-Djarot Saiful Hidayat serta tokoh yang lebih tersohor Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun, AHY-Sylviana terpaksa tersisih pada babak pertama lantaran raihan suara pasangan itu dalam Pilkada DKI 2017 buruk. 

AHYAgus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan sambutan seusai pemakaman ibundanya, Ani Yudhoyono, di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu, 2 Juni 2019. (Foto: Tagar/Morteza Albanna)

Kekalahan dalam Pilkada 2017 tak membuat nyali Agus ciut, sebab kontestasi pemilihan kepala daerah justru membuat elektabilitas dan popularitas Agus meroket di berbagai lembaga survei. Pasca-Pilkada Agus digadang-gadang siap mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Melihat momentum baik, Ketua Umum Partai Demokrat SBY kemudian mengukuhkan AHY sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) untuk Pemilukada 2018 dan Pilpres 2019. Pengumuman SBY itu sekaligus menyampaikan berita Partai Demokrat telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi salah satu peserta Pemilu 2019.

"Alhamdulilah, pada hari yang bersejarah ini kami Partai Demokrat setelah secara resmi ditetapkan sebagai peserta Pemilu tahun 2019, kami telah membentuk Kogasma pemenangan pemilu 2019 Partai Demokrat dan sekaligus telah mengangkat ketua Kogasma 2019 Partai Demokrat," kata SBY di kantor DPP Partai Demokrat di Wisma Proklamasi 41 Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 17 Februari 2018.

Tapi kriteria yang saya butuhkan, capable, orang yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda karena memang pemilih mayoritas di bawah 40 tahun. Umpama nama AHY muncul saya harus katakan, why not.

Sementara itu, AHY dalam sambutannya mengaku terhormat mendapat tanggung jawab sebagai Ketua Kogasma Demokrat. "Oleh karena itu saya menyatakan siap menjalankan amanah ini," ujar suami Annisa Pohan itu. 

Nama AHY disandingkan dengan sejumlah politisi senior, di antaranya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKN Muhaimin Iskandar, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sederet nama tersebut digadang-gadang masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres), baik untuk calon presiden petahana Joko Widodo maupun rivalnya Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak memungkiri, nama AHY, menjadi salah satu yang dipertimbangkan untuk menemaninya menjalani roda pemerintahan di Indonesia. Prabowo menilai, ia membutuhkan kriteria cawapres yang memiliki kapabilitas dan bisa berkomunikasi secara baik dengan milenial.

"Tapi kriteria yang saya butuhkan, capable, orang yang bisa berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda karena memang pemilih mayoritas di bawah 40 tahun. Umpama nama AHY muncul saya harus katakan, why not," kata Prabowo kala itu.

Di dalam pertemuan antara SBY dengan Prabowo, kedua parpol belum membuat kesepakatan soal posisi calon wakil presiden bagi Prabowo. Namun, SBY memastikan koalisi Demokrat dan Gerindra dibangun untuk membawa Prabowo sebagai calon presiden.

PrabowoCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) memberikan orasi politik saat kampanye terbuka di Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/4/2019). (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Belakangan Prabowo dibuat dilema dengan hasil Ijtimak Ulama yang memunculkan nama Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan ustaz Abdul Somad sebagai bakal cawapres. 

Akan tetapi, mendekati akhir masa pendaftaran Pilpres 2019, AHY tak mendapatkan tiket untuk menjadi cawapres. Hal tersebut dipastikan usai Jokowi memilih Ma'ruf Amin dan Prabowo memilih Sandiaga Uno pada 9 Agustus 2018.

Menyusul kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019, membuat politikus Demokrat Andi Arief menyinggung terus kekalahan capres oposisi yang dicuitkannya melalui Twitter. 

Hal tersebut membuat Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Andre Rosiade meradang. Ia pun mempersilakan apabila AHY berniat menjadi menteri Jokowi dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

"Udah lah bang Andi Arief enggak usah caper ngurusin 02 melulu. Kalo Demokrat mau gabung ke 01 atau pun Agus Yudhoyono mau jadi Menterinya pak Jokowi. Silahkan monggo. Kami enggak ada urusan mau menyampuri atau pun mau menyalahkan Agus Yudhoyono," ujar Wasekjen DPP Partai Gerindra itu.

Mengenai kemenangan Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019, AHY langsung mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 01 itu. 

"Kepada Bapak @jokowi dan Bapak @Kiyai_MarufAmin dengan kerendahan hati kami ucapkan selamat mengemban amanah sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Semoga Bapak selalu diberkahi perlindungan dan kesehatan dari Allah SWT, dan sukses memimpin Indonesia lima tahun mendatang," kata AHY melalui Twitter yang ia kelola, Minggu 30 Juni 2019.

"Penetapan MK menandai berakhirnya kontestasi Pilpres 2019. Pembubaran koalisi 02 oleh Bapak Prabowo menandai berakhirnya koalisi. Apresiasi dan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh sahabat di koalisi 02 atas kerja sama dan kebersamaannya membangkitkan gairah demokrasi negeri ini," sambungnya.

Sebagai penerus SBY, popularistasnya dari waktu-waktu semakin baik. Kursi calon presiden 2024 terbuka lebar untuk AHY. Pria yang tahun ini berusia 41 tahun itu mengaku akan mempersiapkan diri untuk Pilpres 2024. Hal tersebut diungkapkan AHY saat jumpa pers di kediaman SBY, Jakarta, Jumat 10 Agustus 2018.

"Jika 5 tahun mendatang terbuka peluang lain, maka tugas saya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya," ucap AHY. 

AHY saat memberikan pengumuman dukungan Demokrat untuk Prabowo-Sandi mengisyaratkan telah memiliki pandangan jauh untuk karier politiknya. 

Dia mengungkapkan akan mempersiapkan diri untuk Pilpres 2024. Namun, AHY tak merinci, posisi capres atau cawapres yang akan ia incar pada Pilpres 2024.

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.